Masker Tidak Lagi Wajib, Epidemiolog: Kita Harus Sangat Hati-hati Menarasikan Ini, Jangan Sampai Membangun Euforia

  • Bagikan

’’Kita harus ingat nih untuk konteks Omicron plus yakni BA.2, dan turunannya, nah adanya cakupan vaksinasi 2 dosis tak cukup. Harus 3 dosis barulah efektif. Dosis cakupan booster harus di atas 70 persen. Indonesia kan belum. Terutama kita lihat di Indonesia kita lihat cakupan vaksinasi booster sudah di atas 50 persen belum,” jelasnya.

Maka ia meminta agar para menteri, pejabat daerah, hingga tim teknis mampu menerjemahkan arahan pelonggaran yang disampaikan Presiden Joko Widodo agar lebih hati-hati dan bijaksana. Ia sepakat bahwa pelonggaran dapat dilakukan bertahap. Dicky menargetkan akhir 2022 adalah waktu yang pas bagi cakupan vaksinasi secara global.

’’Tentang masker ini harus bijak tak terburu-buru. Saya sepakat dengan pak presiden, bertahap ya. Prediksi saya akhir tahun ini kita akan berada dalam situasi yang jauh lebih baik dan aman jika cakupan vaksinasi global 70 persen terpenuhi. Tapi kalau masih banyak negara yang melakukan pengabaian atas vaksinasi, tetap saja risikonya besar. Kita belum cukup aman dalam situasi pelonggaran masker ini, harus dikendalikan terukur dulu. Sabar sih menurut saya,” kata Dicky. (jpg/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan