Meski begitu, Andre menganggap pemerintah masih gagal dalam memenuhi harapan rakyat terkait persoalan minyak goreng. Karena itu, Ia berharap pemerintah tidak boleh kalah dengan oknum atau mafia dalam memberantas minyak goreng.
“Kami di Komisi VI akan memanggil Mendag Selasa siang. Akan kita kejar kuliti apa yang dilakukan pemerintah agar HET ini bisa terjadi,” ujarnya.
Andre juga berpendapat, persoalan mafia minyak goreng ini sulit untuk di-pansus-kan. Karena keputusan pansus di DPR tergantung pada masing-masing fraksi. “Tapi memang menurut saya ini bisa kita selesaikan tanpa Pansus. Kalau pemerintah berani dan bernyali,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, permasalahannnya bukan di Presiden. Tapi menteri-menterinya kurang bernyali. “Jadi kita harap bisa diselesaikan. Jadi permasalahannya menteri-menterinya belum kongkrit, belum sampai di bawah,” tegas Andre yang sempat menggebrak meja karena geram dengan kinerja para pembantu preisden itu.
Lebih lanjut, Andre menyambut baik saat Kejagung menetapkan Lin Che Wei yang menjadi tersangka baru di kasus ekspor CPO. Ia meminta Kejagung terus menelusuri kasus tersebut.
“Ini tidak mungkin manajernya berani menngambil keputusan, harusnya harapan kita, dengan penangkapan LCW (Lin Che Wei ) ini menjadi pintu masuk, karena kita tahu yang bersangkutan adalah konsultan,” ujar Andre.
“Nah, siapa yang mengutus LCW sampai ke Kemendag, siapa yang memodali dia, ini harus ditelusuri dan harapan kita bukan hanya Manager, Senior Manager tetapi kalau memang ada bukti tidak ada salahnya dan saya rasa seluruh rakyat Indonesia mendukung Jaksa Agung untuk dugaan tersangka terhadap korporasi terhadap oligarki dan bukan hanya korporasinya saja,” tambahnya.