FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Waketum DPP Teman Ganjar Dedek Prayudi memberi catatan mencengangkan terhadap Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar yang sedih insiden Ustaz Abdul Somad (UAS) dideportasi Singapura jadi bahan olok-olok buzzer.
Dedek Prayudi melontarkan pendapatnya pada sebuah kicauan lewat akun media sosial Twitter bernama @Uki23.
Waketum DPP Teman Ganjar itu terpantau memang aktif dalam memakai platform tersebut untuk menyuarakan sudut pandang pribadinya.
Kini Dedek Prayudi angkat bicara terhadap fenomena Musni Umar yang sedih atas insiden Ustaz Abdul Somad yang dideportasi oleh pemerintah Singapura.
Dalam cuitannya, Dedek Prayudi memberikan catatan mencengangkan untuk sikap Musni Umar terhadap Ustaz Abdul Somad.
"Kalau kita berangkat dari prinsip kedaulatan negara, tentu kita paham bahwa setiap negara berhak menentukan sendiri aturan mengenai mobilitas internasional di negaranya dan negara lain harus menghormati itu," tulis Dedek Prayudi.
"Berlaku untuk Indonesia, Singapura dan seluruh negara berdaulat lainnya," sambungnya, Kamis (19/5/2022).
Tak hanya itu Dedek Prayudi menilai kalau kejadian yang menimpa Ustaz Abdul Somad tidak pada tempatnya.
"Ini cuma karena favoritisme yang tidak pada tempatnya aja makanya persoalan indivisu digeser paksa menajdi persoalan antarnegara," terang Dedek Prayudi.
Menurut Waketum DPP Teman Ganjar itu, Ustaz Abdul Somad merupakan Warga Negara Indonesia biasa seperti masyarakat pada umumnya.
Sehingga Ustaz Abdul Somad harus patuh terhadap aturan yang ada di manapun dirinya berpijak.
"UAS itu ya WNI biasa seperi pak Musni dan saya. Beliau tunduk pada aturan di tempat dia berpijak seperti orang lain," kata Dedek Prayudi.
Bagi Dedek Prayudi semertinya cukup hormati saja keputusan atau aturan sebuah negara yang sudah ditetapakan.
"Kalau diangap oleh aturan negara tersebut tak layak masuk, ya hormati saja," tutur Dedek Prayudi.
Mantan politikus PSI itu juga menambahkan kalau sesuatu yang berlebihan hanya menelurkan sebuah kesombongan.
"Pengkultusan yang berlebihan dan tidak pada tempatnya cuma melahirkan kesombongan," ujar Dedek Prayudi.
Dedek Prayudi juga menekankan kalau kejadian yang menimpa Ustaz Abdul Somad untuk bersikap biasa saja.
"Biasa saja lah, toh cuma gak bisa masuk Singapura, bukan masuk surga," kata Dedek Prayudi.
Lebih lanjut Waketum DPP Teman Ganjar menilai menyamakan peristiwa Ustaz Abdul Somad dengan Schapelle Corby kurang tepat.
"Dan saya pikir pak Musni terlalu kejam menyamakan UAS dengan Corby," jelas Dedek Prayudi.
Sebelumnya kalau Musni Umar mengaku sedih atas kejadian Ustaz Abdul Somad (UAS) yang jadi bahan olok-olok oleh orang-orang yang tidak disuka.
Musni Umar melontarkan pendapatnya pada sebuah kicauan lewat akun media sosial Twitter bernama @musniumar.
"Saya sedih UAS dijadikan bahan olok-olok para buzzeer. Padahal UAS seorang ulama dan ulama adalah pewaris para Nabi," tutur Musni Umar.
Bagi Rektor Universitas Ibnu Chaldun itu insiden Ustaz Abdul Somad mestinya jadi sarana persatuan masyarakat Indonesia.
Musni Umar turut membandingkan dengan kejadian Schapelle Corby yang dipenjara 12 tahun oleh Pemerintah Australia.
Musni Umar menambahkan kalau masyarakat Australia berbondong-bondong membela Schapelle Corby untuk dibebaskan.
"Sejatinya kasus UAS persatukan bangsa Indo. Seperti Australia ketika Ratu Ganja Schapelle Corby ditahan dan dihukum 12 tahun," terang Musni Umar.
"Bangsa Australia bersatu untuk bebaskan Corby," pungkasnya, Kamis (19/5/2022).
Sekadar informasi kalau kabar Ustaz Abdul Somad dideportasi dari Singapura diketahui melalui akun Instagram pribadinya yang diunggah pada 16 Mei 2022.
Kabar benarnya Abdul Somad dideportasi dari Singapura, diketahui melalui akun Instagram pribadinya yang diunggah pada 16 Mei 2022.
Abdul Somad mengaku bahwa dirinya ditahan disebuah ruangan seperti sel penjara di Singapura dengan kondisi ruangan yang sempit.
"Uas di ruang 1x2 meter seperti penjara di imigrasi, sebelum dideportasi dari Singapore," ucap UAS dikutip dari @ustadzabdulsomad_official, Selasa, (17/5/2022). (fin)