Media Swiss Soroti Kelakuan Netizen Indonesia Soal Sungai Aare, Katanya Tidak Masuk Akal

  • Bagikan
Sungai Aare di Swiss-Istimewa-

Menurut mereka, Eril, yang berusia 23 tahun awalnya hilang di daerah Bern sejak Kamis pagi. Seperti dilaporkan oleh kepolisian Bern, sebuah laporan diterima tak lama setelah pukul 09.45 tentang tiga orang yang berenang di Aare, dan berada dalam masalah.

Juru bicara kepolisian daerah itu kemudian mengatakan bahwa dua wanita muda berhasil diselamatkan dari sungai oleh penduduk setempat. Namun, sejak itu tidak ada jejak orang ketiga, lanjut 20mich.ch.

Dikatakan pula bahwa pencarian intensif masih berlangsung di wilayah antara Eichholz dan Marzili. Kendati begitu, sejauh ini, upaya belum membuahkan hasil.

"KBRI Bern juga mengumumkan bahwa orang yang hilang itu ternyata adalah Emmeril Kahn Mumtadz (23). Ia adalah putra sulung Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat. Rupanya, Mumtadz berada di Bern untuk mencari tahu tentang program magister di universitas tersebut."

"Bahkan pada hari Sabtu, dua hari setelah kejadian, tidak ada jejak dari korban yang hilang itu. Pencarian berlanjut. Sungai Aare saat ini keruh dan arusnya telah memperburuk keadaan," ungkap Blick.ch mengutip cuitan kepolisian setempat di Twitter.

Absurd

Mengawali kalimatnya dengan sebutan 'sangat absurd atau tidak masuk akal', Blick.ch kemudian menggambarkan aksi warganet Indonesia yang beri ulasan buruk untuk Aare.

Dikatakan bahwa seiring dengan hilangnya Eril, kini banyak pengguna internet dari Indonesia yang menilai Aare dengan bintang satu. Alasannya pun menurut pantauan Blick.ch adalah lantaran warganet Indonesia mengeklaim sungai itu tidak aman atau bahkan 'ada penunggunya'.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan