Normalnya, tubuh memerlukan lemak dan energi untuk memproduksi hormon yang mengatur mekanisme ovulasi.
Namun, olahraga berat justru membuat tubuh kekurangan cadangan lemak dan energi tersebut, sehingga tubuh tidak mampu menghasilkan hormon yang dibutuhkan untuk ovulasi.
Proses ovulasi yang terhambat ini tentunya akan mengganggu siklus mentruasi. Nah, siklus mestruasi yang tidak teratur ini diketahui bisa membuat dinding rahim menjadi lebih tipis.
Akibatnya, bila suatu saat pembuahan terjadi, proses menempelnya embrio pada dinding rahim untuk tumbuh menjadi janin juga akan menjadi sulit.
Tidak hanya pada wanita, olahraga berlebihan juga berdampak pada kesuburan pria. Olahraga yang berlebihan dapat menurunkan kualitas sperma, baik itu jumlah ataupun kemampuan sperma untuk bergerak.
Hal ini akan membuat peluang sperma untuk membuahi sel telur menjadi lebih kecil.
Setelah mengetahui fakta di atas, bukan berarti kamu justru menghindari olahraga atau tidak mau berolahraga sama sekali.
Sebab Olahraga tetap bermanfaat bagi tubuh dan juga meningkatkan kesuburan asalkan dilakukan dengan cara yang benar. (mg/fajar)