FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Polisi, Novel Baswedan memberikan tanggapan mengenai Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) yang memperkenalkan rompi biru antikorupsi.
Diketahui, rompi biru dari KPK tersebut diperuntungkan untuk PLN sebagai simbolis komitmen antikorupsi.
Novel Baswedan beranggapan, KPK yang memproduksi rompi biru sebagai penangkal korupsi merupakan tindakan yang cerdas.
Selain itu Novel mengatakan jika KPK tidak perlu ambil repot untuk melakukan pekerjaan.
Pernyataan mantan penyidik KPK Novel Baswedan tersebut diketahui melalui narasinya melalui akun media sosial Twitter bernama @nazaqstsha.
"Wah KPK RI makin cerdas, Produksi rompi yang banyak, nggak perlu repot kerja lagi," tulis Novel Baswedan pada Rabu 1 Juni 2022.
Narasi Novel Baswedan mendapat 31 komentar, 78 retweets, dan 335 komentar dari warga netizen sejak berita ini diterbitkan.
Sebelumnya, KPK memberikan rompi biru antikorupsi kepada jajaran PT PLN (Persero) sebagai simbol agar tepat berkomitmen dalam pencegahan korupsi di sektor usaha.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengharapkan kolaborasi dengan PLN tidak hanya berhenti pada saat bimtek tersebut.
"Kami berharap kolaborasi ini tidak hanya berhenti pada saat memasang rompi antikorupsi karena kalau sampai ada rilis atau 'konpers' (konferensi pers KPK) yang rompi-nya rompi oranye (jingga) kan menakutkan," tutur Ghufron.
"Lebih baik kita pakai rompi penangkal rompi oranye tersebut. Itu yang penting. Mudah-mudahan ini seperti jas hujan, jas hujan dari penangkal-nya rompi oranye," sambungnya, Selasa (31/5/2022).
Sedangkan Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Pendidikan dan Peran serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana menjelaskan bahwa PLN menjadi BUMN pertama yang diberikan rompi tersebut.
"Ini kami harapkan sebagai bentuk komitmen PT PLN untuk turut mencegah korupsi sekaligus rompi ini nantinya digunakan seluruh personil PLN dalam bertugas baik itu di kantor maupun di lapangan," ujar Wawan.
Penggunaan rompi itu, kata Wawan, juga menjadi pengingat bagi pegawai PLN untuk tidak melakukan korupsi maupun menerima gratifikasi.
"Termasuk menjadi pembelajaran bagi masyarakat karena tidak hanya para petugas saja yang harus diberikan pendidikan antikorupsi," ujar Wawan.
"Tetapi sekaligus masyarakat juga diberi pelajaran agar tidak melakukan gratifikasi, tidak memberikan tip, tidak memberikan sesuatu kepada petugas PLN di lapangan," pungkasnya.
Di sisi lain Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo turut memberikan penjelasan terkait kerja sama dengan KPK ini.
"Rompi ini adalah simbol komitmen kami. Jadi, kami sudah bekerja sama selama dua tahun kami intens dan dalam proses ini memang dalam pencegahan korupsi tidak bisa hanya satu malam tetapi ini adalah kerja yang kontinu. Untuk itu, rompi ini adalah simbol buat kami," kata Darmawan.
KPK berkolaborasi dengan PT PLN (Persero) untuk memberdayakan dunia usaha yang antikorupsi melalui penanaman nilai-nilai integritas.
Terkait hal itu, KPK menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) dunia usaha antikorupsi yang diselenggarakan secara 'hybrid' dari Kantor Pusat PLN, Jakarta.
Saat jumpa pers, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron juga menyematkan rompi biru tersebut kepada Dirut PT PLN. Pada bagian kiri atas rompi tersebut terdapat logo PLN dan di sebelah kanan atas terdapat tulisan 'Berani Jujur Hebat'.
Lebih lanjut, Darmawan mengatakan penyematan rompi tersebut adalah pertama kali yang dilakukan oleh KPK kepada dunia usaha.
"Sehingga ini adalah awal yang baik di mana perjalanan panjang untuk memerangi korupsi akan berjalan dengan lebih baik lagi, untuk itu kami ucapkan terima kasih," terang Darmawan. (fin)