FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri dinilai efektif. Sepanjang 2022 tercatat sudah 6 kepala daerah yang ditangkap dan dijerat pasal tindak pidana korupsi.
Yang terbaru, KPK melakukan OTT terhadap mantan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti yang baru purnatugas 22 Mei lalu. Penangkapan diduga terkait dengan suap izin mendirikan bangunan (IMB) salah satu apartemen.
Pengamat dan Praktisi Hukum, Ralian Jawalsen menilai KPK di bawah kepemimpinan Firli terbukti bekerja profesional dan independen.
“Selamat kepada KPK. Ini membuktikan KPK bekerja profesional, independen, serta layak dipercaya masyarakat,” kata Ralian Jawalsen kepada wartawan, Sabtu (4/6).
Ralian menuturkan, penangkapan Haryadi menunjukkan lingkungan pemerintah daerah Yogyakarta tidaklah steril dari korupsi, sebagaimana dikesankan selama ini.
Menurut Ralian, meski selama ini kepemimpinannya Pemda Yogyakarta langganan meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK, juga mencapai skor tertinggi kedua MCP (Monitoring Center for Prevention) se-provinsi dari KPK. Namun semua itu tak menjamin bebas korupsi.
Selain itu, kata dia, dalam OTT tersebut KPK juga membuktikan profesionalnya dengan tidak terpaku pada indikator ukuran WTP dan MCP tersebut.
“Di sini sekali lagi profesionalisme KPK teruji, tidak terpaku pada indikator ukuran tersebut, tidak terpengaruh opini, dalam upaya menindak korupsi,” ujarnya.
Ralian juga menilai, ada perbedaan strategi pemberantasan korupsi era Firli dengan komisioner KPK sebelumnya.