FAJAR.CO.ID, RUSIA -- Rudal jarak jauh yang dikirimkan dari negara barat ke kiev, hanya akan mendorong pasukan Ukraina semakin jauh ke belakang dan pada akhirnya akan menyebabkan kerugian teritorial bagi Ukraina. Hal itu disampaikan langsung Rusia.
Namun negara Barat tak menghiraukan ancaman Moskow. Washington dan London sepakat untuk tetap memasok rudal yang memiliki jangkauan lebih jauh daripada senjata-senjata yang sebelumnya mereka kirimkan Ukraina.
Washington memasok Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 (HIMARS), sementara Inggris akan memasok sistem multi-peluncuran M270.
Jangkauan sistem rudal itu tergantung pada amunisi yang digunakan di dalamnya. Sistem HIMARS memiliki jangkauan maksimum kurang lebih 300 kilometer – dua kali lipat lebih jauh dari jangkauan howitzer yang sebelumnya dipasok.
"Semakin jauh jangkauan sistem (rudal) yang akan dikirimkan, semakin jauh kami akan mendorong mundur kaum Nazi (Ukraina) ke garis di mana mereka mulai mendatangkan ancaman terhadap penutur bahasa Rusia dan Federasi Rusia," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam sebuah konferensi pers, dikutip dari Reuters, Selasa (7/6/2022).
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Minggu (5/6/2022), Presiden Vladimir Putin juga memperingatkan Amerika Serikat bahwa Rusia akan menyerang target baru yang belum pernah mereka sentuh, jika Barat memasok rudal jarak jauh ke Ukraina.
"Jika rudal jarak jauh dipasok, kami akan menyerang target yang belum (pernah) kami kenai. Ini bukan hal baru. Pada dasarnya tidak mengubah apa pun," kata Putin dalam wawancara tersebut. (riki/fajar)