FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa penistaan terhadap Islam dan simbol-simbolnya untuk kesekian kalinya terjadi di Negara India.
Kali ini dilakukan oleh petinggi Partai yang berkuasa BJP, yaitu Juru bicara Nupur Sharma, dan Kepala Operasi Media BJP, Delhi Naveen Kumar Jindal.
"Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti. (QS. Ali Imran: 118)
“Sesungguhnya (terhadap) orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknatnya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan azab yang menghinakan bagi mereka.” (QS. Al Ahzab: 57)
Memperhatikan hal ini dan demi membela kehormatan Islam dan Rasulullah SAW, maka Wahdah Islamiyah memandang perlu mengeluarkan pernyataan sikap yang tertuang dalam butir- butir sebagai berikut yang diteken Ketua Umum Wahdah Islamiyah KH Muhammad Zaitun Rasmin.
Pertama, Mengecam keras dan mengutuk penghinaan terhadap Islam dan Rasulullah SAW ini, yang telah berkali-kali terjadi di Negara India yang sangat berpotensi mengancam perdamaian dunia;
Kedua, Meminta kepada pemerintah Republik Indonesia untuk menyampaikan protes keras dan memberi peringatan kepada pemerintah India untuk dapat menjaga ketertiban umum dan stabilitas internasional dengan tidak membiarkan terjadinya peristiwa penghinaan ini hingga berkali-kali;
Tiga, Menyerukan kepada segenap kaum muslimin untuk lebih memperkuat ukhuwah demi menjaga kehormatan Islam dan kaum muslimin;
Keempat, Menyerukan kepada segenap kaum muslimin untuk semakin memantapkan cinta dan pembelaan kepada Islam dan Rasulullah SAW dengan semakin mengintensifkan pembelajaran Sirah Nabawiyah, yaitu peri kehidupan Rasulullah yang penuh pesona dan uswah hasanah (teladan yang terbaik);
Menyerukan kepada kaum muslimin untuk dapat menjaga dan menahan diri dari tindakan- tindakan yang dapat semakin memberi dampak negatif bagi umat Islam.
Demikian pernyataan sikap ini kami buat sebagai arahan bagi umat dan bentuk pembelaan kepada Islam dan Rasulullah SAW.
Politikus India, Nupur Sharma, beberapa hari yang lalu, dilaporkan membuat komentar kontroversial selama acara debat di TV. Ia dianggap menista Nabi Muhammad.
Tindakannya tersebut kemudian memicu kecaman besar dan protes dari umat Muslim India dan dunia.
Partai BJP India dilaporkan telah menangguhkan Nupur Sharma dari keanggotaan utama partai dan mengusir pimpinan BJP Delhi Naveen Kumar Jindal atas pernyataan kontroversial mereka.
Bahkan Nupur Sharma beserta keluarganya kini menghadapi ancaman pembunuhan oleh pihak-pihak tak dikenal. (dra/fajar)