FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyindir anggota DPR yang mengkritik dirinya, soal kenaikan tarif Candi Borobudur Rp 750 ribu.
Terkait hal tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Sitorus menilai, Luhut menjawab dengan pernyatan yang tidak sesuai konteks. Padahal sudah seharusnya DPR memberikan kritik dalam menjalankan fungsi pengawasan.
"Pak Luhut kan harusnya tahu bahwa sudah tugasnya Anggota DPR melakukan pengawasan dan bentuknya bisa berupa kritik atau masukan," pungkas Deddy, Jumat (10/6/2022).
Kemudian Deddy menceritakan, saat bertemu DPR pada Kamis 9 Juni 2022, Luhut melakukan rapat dengan Badan Anggaran DPR RI. Namun pertanyaan anggota Dewan soal kenaikan harga tiket Borobudur malah dinilai Luhut sebagai cara untuk menyerang dirinya dan dilihat sebagai cara mencari popularitas.
"Seharusnya sebagai seorang pejabat senior beliau paham dan tidak mudah baper (bawa perasaan), tinggal pilih mana kritik yang argumentatif dan konstruktif dan abaikan yang bentuknya hanya kenyiyiran belaka," ungkap Deddy.
Dia menuturkan, komisinya adalah mitra taman wisata candi (TWC) dan Injourney. Karenanya dia mengaku tahu persis kondisi Candi Borobudur dan perbaikan yang dilakukan selama ini. (riki/fajar)