Preview Indonesia vs Jordania: Abaikan Rekor Pertemuan

  • Bagikan
Foto: Twitter

Sementara di pertemuan terakhir yang berlangsung pada 11 Juni 2019 yang juga merupakan partai persahabatan, Jordania unggul 4-1. Namun perlu dicatat bahwa keempat duel tersebut berlangsung di Amman, ibu kota Jordania.

Dengan pertandingan berlangsung di tempat netral, peluang membalas kekalahan sekaligus membuat sejarah baru sangat terbuka. Atau paling tidak, Marc Klok dan kawan-kawan bisa mencuri satu angka dan memaksimalkan laga terakhir kontra Nepal yang secara rangking berada di bawah Indonesia.

Shin Tae-yong sendiri menegaskan bahwa mereka akan berusaha melakukan yang terbaik di dua laga terakhir Grup A agar bisa lolos ke putaran final Piala Asia.

“Kami akan terus melangkah dan melakukan yang terbaik untuk lolos ke babak utama," kata Shin Tae-yong dalam sesi konferensi pers usai laga kontra Kuwait.

Pelatih asal Korea Selatan itu percaya Indonesia masih bisa berkembang. Yang terpenting kata dia, pemain mau menunjukkan daya juang di lapangan. Menurutnya, itu sudah mereka tunjukkan di laga pertama. "Saya yakin kemenangan bisa datang tergantung seberapa besar para pemain berjuang di lapangan," ujarnya di situs resmi PSSI.

Gelandang bertahan Indonesia Rachmat Irianto menambahkan, kemenangan 2-1 atas Kuwait sudah membuka harapan mereka untuk lolos ke Piala Asia. Karena itu, mereka sama sekali tidak boleh gentar menghadapi Jordania.

“Kami percaya diri menatap dua laga selanjutnya. Kami ingin lolos ke Piala Asia 2023," kata Irianto yang di laga kontra Kuwait menjadi penentu kemenangan dengan golnya di menit ke-46.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan