Andi Irwan Hamid Temui IAS, Sinyal Tinggalkan Demokrat Menguat

  • Bagikan

"Itu adalah janji politik yang harus diwujudkan kepada kader. Salah satunya menghadirkan sekretariat tetap. masa Demokrat partai besar tapi sekretariat kontrak terus," lanjutnya.

Amirullah Nur mengenang Demokrat pernah berjaya meraih posisi kedua di Sulsel pada 2014 lalu. Saat itu Demokrat Sulsel meraih 11 kursi, hanya kalah dari Golkar yang dipimpin Gubernur Syahrul Yasin Limpo saat itu.

Pada pemilu 2019, Demokrat turun ke posisi keempat, di bawah Golkar 13 kursi Nasdem 12 kursi dan Gerindra 11 kursi.

"Kita doakan Demokrat Sulsel ke depan minimal mempertahankan posisi 4 besar. Jangan sampai turun ke posisi kelima atau keenam. Itu tugas saudara Ni'matullah. Kita membantu lewat doa sekarang," katanya.

Amirullah Nur menegaskan, dirinya tergabung dalam barisan 16 Ketua DPC menolak laporan pertanggungjawaban Ni'matullah pada Musda ke-4 di Hotel Four Points By Sheraton Desember 2021 lalu.

Untuk itu, Amirullah menegaskan ingin mundur dari Demokrat karena telah menolak laporan pertanggungjawaban Ni'matullah.

"Presiden BJ Habibie secara kesatria memutuskan tidak mencalonkan diri sebagai calon presiden setelah LPj ditolak. Untuk itu kami secara kesatria ingin mundur dan tidak ingin lagi dipimpin saudara Ni'matullah. Analoginya sama saja saya muntah, saya jilat lagi air liur saya. Iya toh," katanya.

"Jadi saya tidak akan mencalonkan diri lagi, silakan cari pengganti Ketua Demokrat Maros. Apakah mau menunjuk kambing sepotong, orang sepotong jadi ketua, itu haknya saudara Ni'matullah," katanya. (Ikbal/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan