Menurut Prof Hattah, magnet pariwisata Mesir bertumpu pada daya tarik sejumlah objek wisata yang terkait dengan kemajuan peradaban Mesir di mulai pada era Mesir Kuno pada tahun 5.500 – 3.110 Sebelum Masehi dan peradaban yang dilahirkan dari transisi pemerintahan mulai dari era Awal Dinasti (3.100 – 2686 Sebelum Masehi) hingga era Pemerintahan Republik (1952). Objek wisata Pyramid dan The Royal Mummies memiliki magnet yang sangat kuat menarik kedatangan wisatawan manca negara dan meningkatkan angka kunjungan wisatawan Mesir. Objek wisata pyramid dan mumi hanya ditemukan di Mesir.
Pada minggu ini ratusan hingga ribuan wisatawan berkunjung setiap hari ke Pyramid di Giza yang berjarak sekitar 18 kilometer dari pusat Kota Kairo. Di Mesir terdapat sejumlah pyramid, dan pyramid di Giza adalah yang terbesar. Di komplek Pyramid Giza ini, terdapat tiga Pyramid besar yang berdiri kokoh di tengah wilayah padang pasir. Ketiga Pyramid itu bernama Khufu, Khafre, dan Menkaure.
Pyramid Khufu menjadi pyramid yang terbesar di Mesir. Selain ketiga pyramid itu, dapat ditemui sebuah Spynx yang masih berdiri kokoh, tak jauh dari pyramid. Setiap pengunjung dikenakan pembayaran sebesar 250 Egyptian Pound (EGP). Saat ini nilai tukar satu USD setara dengan 18,65 EGP. Sangat disayangkan kawasan ini tidak memiliki pengelolaan kebersihan yang memadai terutama sampah yang masih ditemukan bertebaran di sekitar kawasan patung Spynx
Kunjungan ke Pyramid Giza tidak akan lengkap tanpa mengunjungi The Royal Mummies yang terletak di dalam NMEC dengan tarif sebesar 200 EGP. Di museum ini dapati jasad Ramses II (Firaun) yang telah diawetkan. Para pengunjung mendapatkan pembelajaran penting tentang makna kehidupan dengan menyaksikan mumi terutama Ramses II. Ramses II adalah raja yang memimpin selama 66 tahun serta dianggap sebagai puncak dari kekuasaan dan kejayaan Mesir. Pada tahun ke-30 pemerintahannya, Ramses secara ritual diubah menjadi Tuhan Mesir yang banyak dibahas dalam Alquran dan kitab-kitab Agama Samawi. Firaun mengalami nasib tragis tenggelam bersama pengikutnya di Laut Merah setelah mengelola kekuasaan melampaui batas dan melupakan Tuhan.