FAJAR.CO.ID, KUWAIT CITY—Timnas Indonesia akan menutup babak ketiga kualifikasi Piala Asia 2023 menghadapi Nepal di matchday ketiga Grup A, dini hari nanti. Segala kemungkinan masih bisa terjadi, namun kemenangan menjadi harga mati bagi Tim Garuda.
Karena laga Indonesia kontra Nepal di Jaber Al-Ahmad International Stadium, Kuwait City digelar paling akhir, skuat Tim Garuda jelas sudah bisa mengetahui posisi mereka. Apakah punya peluang lolos atau sudah dipastikan tersingkir (Baca: Tergantung Hasil Jordania versus Kuwait).
Tapi Indonesia bagaimana pun harus sepenuhnya fokus pada diri sendiri. Menghadapi Nepal, anak asuh Shin Tae-yong harus bisa meraih poin sempurna terlepas bahwa hasil itu tidak akan lagi berpengaruh.
Di atas kertas, Indonesia jelas akan menjadi favorit menghadapi Nepal Berdasarkan rangking FIFA, Indonesia jauh lebih baik. Tim Garuda saat ini berada di peringkat 158 dunia. Sementara Nepal sejauh ini ada di posisi 172.
Indonesia juga unggul head to head. Seperti diketahui, kedua negara sudah bertemu sekali, yakni pada 25 Juni 2014. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Gajayana Malang, Indonesia menang 2-0 berkat gol Samsul Arif di menit ke-6 dan Hendro Siswanto pada menit ke-83.
Alasan lain untuk optimis adalah pencapaian di dua laga awal kualifikasi ini. Indonesia mampu meraih satu kemenangan dan sekali kalah. Sebaliknya, Nepal keok saat menghadapi Jordania dan Kuwait.
Hasil buruk Nepal tak lepas dari situasi internal mereka jelang kualifikasi. Seperti diketahui, ada 10 pemain Nepal yang mundur dari skuat jelang kualifikasi ini. Termasuk gelandang andalan mereka, Rohit Chand yang bermain di Liga Indonesia.
Dalam hal kebugaran pemain, Indonesia juga lebih baik. Nepal dalam dua laga awal turun dengan starting XI sama dan itu akan sangat menguras tenaga para pilarnya.
Situasi ini seperti buah simalakama bagi Nepal. Mereka bisa memaksakan starter andalan mereka terus bermain dengan risiko kelelahan. Atau, mencoba berjudi dengan pemain-pemain cadangan yang minim pengalaman.
Yang tak kalah mengkhawatirkan, Nepal belum bisa dipastikan akan didampingi sang pelatih, Abdullah Al Mutairi. Itu setelah Al Mutairi mendadak kolaps di lapangan dalam laga kontra Kuwait dan terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit.
Meski demikian, Indonesia tetap tidak boleh meremehkan Nepal. Pasalnya, mereka mampu merepotkan Jordania dan Kuwait. Saat kalah 0-2 dari Jordania, mereka baru kebobolan di paruh kedua. Sementara ketika takluk 1-4 dari Kuwait, tuan rumah harus menunggu hingga menit ke-28 untuk mencetak gol pertamanya. Kuwait kemudian menambah tiga gol di paruh kedua saat Nepal sudah bermain terbuka.
Kunci bagi Indonesia adalah bagaimana bisa mencetak gol cepat dengan tampil lebih ofensif. Gol cepat akan membuat nepal bermain lebih terbuka.
Ini juga penting jika situasi memaksa Tim Garuda harus menang besar untuk lolos ke putaran final Piala Asia tahun depan. Tapi, bermain aman juga bisa jadi opsi ketika Indonesia misalnya hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos sebagai salah satu runner up terbaik.
Pelatih Indonesia, Shin Tae-yong sendiri cukup rileks menyongsong laga hidup mati ini. Dalam unggahan terbarunya di Instagram pribadinya, ia hanya menekankan pentingnya persatuan sebagai tim.
Juru taktik asal Korea Selatan itu juga memberi isyarat rotasi dan tampaknya akan bermain lebih menyerang. “Walaupun ada pemain yang tidak dapat menit main, kita semua mempersiapkannya dengan menjadi satu hati dan satu tujuan. Saya percaya dengan 4 pemain yang di slide terakhir untuk pertandingan berikutnya,” tulis Shin tae-yong dalam caption yang merujuk pada foto dirinya bersama Alfeandra Dewangga, Asnawi Mangkualam, Irfan Jaya, dan Stefano Lilipaly.
Di dua laga awal, Irfan dan Stefano menjadi starter melawan Kuwait dan turun sebagai pemain pengganti konta Jordania. Sedangkan Alfeandra dan Asnawi sejauh ini hanya menjadi pemain pengganti di dua pertandingan.
Kalau keempat pemain ini bermain sejak menit awal, pendekatan yang digunakan Shin akan berbeda. Pasalnya, Irfan dan Lilipaly bermain sebagai penyerang dan playmaker. Begitu juga dengan Asnawi yang rajin menyisir di posisi sayap untuk membantu serangan.
Mewakili pemain, gelandang Indonesia, Marc Klok menggemakan optimisme jelang laga ini. “Kita bisa ID (Indonesia),” kata Klok dikutip dari Instagram pribadinya.
Di kubu Nepal sementara itu, pelatih Abdullah Al Mutairi sejak awal memuji Indonesia setelah sukses mempermalukan Kuwait. “Tim Indonesia lebih bagus saat melawan Kuwait,” katanya dikutip dari Koora.
Khusus terkait duel dini hari nanti, Asosiasi Sepak Bola Nepal (ANFA) dalam posting di Facebook resminya mengatakan kondisi sang pelatih setelah dirawat baik-baik saja. Bahkan ia sudah dipulangkan beberapa jam kemudian.
Dan Abdullah Al Mutairi sebagaimana pernyataan ANFA menyatakan siap mendampingi timnya. Ia juga mengatakan dirinya akan mempersiapkan timnya sebaik mungkin untuk laga terakhir ini meski sudah pasti tersingkir.
“Kami akan tetap pada rencana kami dan melanjutkan dengan jadwal reguler mulai besok (Senin). Saya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut setelah kualifikasi,” jelas Al Mutairi sebagaimana disampaikan ANFA. (amr)
Prakiraan Pemain
Indonesia (3-4-1-2): Nadeo Argawinata; Fachruddin Aryanto, Rizky Ridho, Elkan Baggott; Asnawi, Rachmat Irianto, Marc Klok, Dewangga; Lilipaly; Irfan Jaya, Rafli
Nepal (4-3-3): Deep Karki; Gautam Shrestha, Bikash Khawas, Bikash Tamang, Suman Aryal; Sesehang Aangdembe, Pujan Uparkoti, Suraj Jeu Thakuri; Ayush Ghalan, Nawayug Shrestha, Manish Dangi