Jeneponto Terus Termiskin, Disusul Pangkep, Lutra, Luwu, dan Enrekang

  • Bagikan
ILUSTRASI. Bupati

Ketika garis kemiskinan bergerak naik, hal itu juga berpotensi meningkatkan penduduk miskin. Untuk saat ini komoditas beras memberi sumbangan terbesar terhadap garis kemiskinan, yakni 19,92 persen di perkotaan dan 25,84 persen di pedesaan.

Berlangganan E-paper Harian FAJAR

Rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua sebesar 10,53 persen di perkotaan dan
11,92 persen di pedesaan.

"Pada periode Maret- September 2021, GK Sulsel naik sebesar 3,21 persen. Yakni, dari Rp372.491 per kapita per bulan Maret 2021 menjadi Rp384,455 per kapita," terangnya.

Untuk mengukur kemiskinan, pihaknya menggunakan konsep kemampuan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan dasar (basic needs approach).

Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan, yang diukur dari garis ke-
miskinan. "Dengan pendekatan ini, dapat dihitung Head Count Index (HCI), yaitu persenta-
se penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan," tandas Suntono.

Metode yang digunakan adalah menghitung garis kemiskinan, yang terdiri dari dua komponen yaitu garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan bukan makanan (GKBM).

Penghitungan GK dilakukan secara terpisah untuk setiap provinsi dan dibedakan menurut daerah perkotaan dan perdesaan. "Penduduk miskin ada lah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di ba wah garis kemiskinan," paparnya.

Sumber data utama yang dipakai untuk menghitung kemiskinan adalah data Sur-
vei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Sebagai informasi tambahan, juga digunakan hasil Survei Paket Komoditi Kebutuhan Dasar (SPKKD). "Yang dipakai untuk memperkirakan proporsi dari pengeluaran masing- masing komoditi pokok bukan makanan," ucapnya. (sae-akb/zuk-dir)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan