Jubir PSI Ingatkan Nasdem Soal Jejak Politik Identitas Anies di Pilkada DKI 2017

  • Bagikan
Jubir PSI Sigit Widodo dan Anies Baswedan.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sigit Widodo mengungkit jejak politik identitas yang digunakan Anies Baswedan beserta pendukungnya pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Sigit bahkan menyebut Anies sebagai gubernur intoleran.

“Jejak intoleran Pak Anies Baswedan masih bertebaran dan sangat mudah ditemukan, terutama terkait dengan Pilkada DKI 2017,” kata Sigit di akun Twitternya, Senin (20/6/2022).

Cuitan Sigit itu sebagai respons atas pernyataan Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya yang tak terima Anies disebut pemimpin intoleran.

Sigit melanjutkan, Pilkada DKI Jakarta pada 2017 silam merupakan pemilihan terburuk dalam sejarah Indonesia.

Pilkada ini sangat minim materi kampanye subtantif, dan lebih didominasi politisasi isu Suku, Ras, Agama, dan Antargolongan (SARA).

“Meskipun selalu dibantah oleh Anies dan pendukungnya, namun warga Jakarta menyaksikan sendiri bagaimana isu SARA digunakan oleh para pendukung Anies untuk menyerang lawan politiknya di Pilkada DKI Jakarta 2017,” jelasnya.

Penggunaan sentimen agama oleh Anies, kata Sigit, memang sulit dihindari mengingat banyaknya kelompok radikal yang mendukung Anies dalam kontestasi tersebut.

“Sentimen agama dimainkan dengan sangat kasar pada Pilkada DKI 2017, rumah-rumah ibadah digunakan untuk berkampanye mendukung calon berdasarkan agama, bukan berdasarkan kinerja,” tegasnya.

Ia mencontohkan, kasus penolakan mensalatkan jenazah warga yang mendukung Ahok. Ajakan ini, ucapnya, bertebaran di spanduk-spanduk yang dipasang banyak masjid dan musala di Jakarta saat itu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan