NasDem: Politik Identitas Paling Gampang Dijual

  • Bagikan
Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI Willy Aditya--istimewa

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Willy Aditya menentang keras politik identitas di kontestasi politik Indonesia, khususnya Pemilihan Umum 2024. Menurutnya, politik identitas mengancam keutuhan bangsa dan negara.

“Bagi Indonesia, itu hal yang sangat berbahaya kalau dijadikan komoditas politik, karena kita sebuah negara yang berbangsa-bangsa (majemuk),” kata Willy dalam keterangannya di situs resmi Nasdem, dikutip pada Senin (20/6/2022).

Willy menilai manuver politik identitas masih laku karena tidak ada upaya keluar dari penggunaan hal tersebut. Jenis politik tersebut gampang memengaruhi pilihan publik.

“Orang dengan politik identitas bisa mengamankan posisinya,” tandasnya.

Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR itu menganggap politik identitas sebagai antitesis politik uang. Sebab, politik uang membutuhkan dana yang besar.

“Itu (politik identitas) yang paling gampang dijual. Berkaca pada dua kali pemilu terakhir, politik identitas sangat renyah, sangat organis untuk dikonsumsi,” imbuhnya.

Legislator NasDem dari Dapil Jawa Timur XI (Bangkalan, Pamekasan, Sumenep, dan Sampang) itu menilai penggunaan politik identitas yang masif beberapa tahun terakhir merupakan bentuk kemalasan mencari simpati pemilih dalam sebuah kontestasi.

“Politik identitas itu adalah politik yang paling primitif, kebodohan, dan kemalasan yang tinggal dihadirkan begitu saja,” kata Willy.

Seharusnya, kata Willy, kontestan menawarkan gagasan kepada pemilih. Terutama, menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di tengah masyarakat.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan