Survei tersebut menggunakan metode sampling: multistage random sampling dengan margin of error plus minus 2,83 persen. Tingkat kepercayaan 95 persen dan sample sebanyak 1.200 responden.
Dari sebaran kursi parpol di parlemen dengan ambang batas pencalonan presiden 20 persen, diperkirakan maksimal terdapat empat pasang capres-cawapres. “Namanya bisa saja berasal dari tokoh-tokoh yang muncul di berbagai survei,” sebutnya. Setidaknya ada 10 nama yang muncul di publik yang akan menjadi calon presiden.
Syahrial menilai Prabowo Subianto memiliki peluang paling tinggi untuk bisa mendapatkan tiket capres. Apalagi saat ini, Prabowo Subianto merupakan menjadi Ketua Umum Partai Gerindra. Partai tersebut hanya membutuhkan satu parpol saja untuk berkoalisi. “Seperti Prabowo tidak kesulitan mendapatkan satu teman koalisi,” sebut Syahrial.
Kini, Prabowo Subianto hanya perlu menunggu siapa yang menjadi kompetitornya pada Pilpres 2024.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyebut bahwa Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya sudah bisa mengusung calon presiden dan calon wakil presiden. “Gerindra dan PKB ini lebih realistis dan lebih cepat untuk mencari pasangan dan memasangkan siapa Presiden dan Wakil Presidennya,” kata Jazilul, Minggu (19/6)
Pria yang biasa disapa Gus Jazil itu menambahkan, koalisi Kebangkitan Indonesia Raya sudah memenuhi persyaratan presidential threshold 20 persen.
Kini, sambung Gus Jazil, PKB terus melakukan komunikasi dengan partai politik lain. Begitu juga Partai Gerindra, koalisi yang terbangun tidak menutup diri untuk bisa bersama-sama menyatukan pemikiran, dalam memenangkan Pilpres 2024. (jpg/fajar)