Yusuf Mansur menceritakan kalau semalam di Jalsah Syahriyyah, Pengajian Bulanan, Habib Umar bersama ulama-ulama Tarim, pimpinan-pimpinan Ribat (Pesantren) di Tarim, seakan-akan pengajian dan makan malam perpisahan.
"Orang dekatnya Habib Umar, seperti 'Ammu Kholid, mengejar keluar, dan memeluk penuh suka cita. Kayak enggak mau ditinggal. Padahal, di dalam, udah dipeluk juga," beber Yusuf Mansur.
"Saya sengaja nyari 'Ammu Kholid, dan memeluknya di dalam ruangan jalsah. Tapi ya itu. Beliau mengejar ke luar, ke mobil," tambahnya.
Yusuf Mansur menambahkan kalau malam sebelumnya, dan malam sebelumnya, dan malam sebelumnya, dirinya dan Yai Jameel, bersama-sama beliau.
"Banyak kenangan. Juga dengan orang-orang dekat Habib Umar. Semisal Habib Agil, yang seperti ga percaya, kami pulang serasa begitu cepat," imbuh Yusuf Mansur.
"Habib Agil dan 'Ammu Kholid ini adalah "abdi dalam"nya Habib Umar. Ngurus sampai ke makanan, minuman, obat tetes mata Habib, sampai prental-prentil. Hingga nyetir, Yaa Rabb," lanjutnya.
Ustadz Yunus, menurut Yusuf Mansur, orang Tegal, yang diberi kemuliaan berada juga di-circle inti keluarga Habib Umar, yang mana beliau menjadi abdi dalamnya Habib Salim, Putra Habib Umar, malah bermalam di Syuggoh, sebutan apartemen yang kami tempati.
"Menghabiskan malam bersama-sama, setelah sekian hari bersama-sama di Hadramaut, keliling kota. Penuh kenangan semua. Nanti dibagikan ke santri-santri dan keluarga besar Daqu insyaallah," tulis Yusuf Mansur.
Pokoknya, kata Yusuf Mansur, jalan semakin terbuka untuk anak-anak semua, menjadi ulama-ulama penerus Nabiyallaah Muhammad, dan penerus ulama-ulama masa depan, dengan pengalaman dan jaringan internasional.