FAJAR.CO.ID, BEIJING--Presiden Tiongkok Xi Jinping menegaskan posisinya tak memihak terkait perang antara Rusia dan Ukraina yang sudah berlangsung lebih dari 3 bulan.
Meski begitu, ia menolak menganggap perang itu sebagai invasi dari Rusia. Xi Jinping justru mengkritik AS dan Barat terkait soal sanksi.
“Konflik di Ukraina telah membunyikan alarm bagi umat manusia,” kata Xi Jinping.
Ia menegaskan terus mengambil posisi netral. Tiongkok menolak menyebut perang Rusia-Ukraina sebagai invasi untuk menghormati Moskow. Tiongkok justru mengutuk sanksi yang dipimpin AS terhadap Rusia dan menuduh Barat memprovokasi Moskow.
“Krisis Ukraina kembali membunyikan alarm bagi umat manusia. Negara-negara akan berakhir dalam kesulitan keamanan jika mereka menaruh kepercayaan buta pada posisi kekuatan mereka, memperluas aliansi militer, dan mencari keselamatan mereka sendiri dengan mengorbankan orang lain,” kata kantor berita resmi Xinhua mengutip Xi.
Xi yang tidak mengusulkan solusi apa pun, berbicara pada pembukaan forum bisnis virtual negara-negara BRICS yakni Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.
Dalam komentar lain, Xi mengatakan menjatuhkan sanksi dapat bertindak sebagai bumerang dan pedang bermata dua. Menurutnya, komunitas global akan menderita karena mempolitisasi, mekanisasi, dan mempersenjatai tren ekonomi global, dan arus keuangan.
Selain soal Rusia dan Ukraina, Xi juga mengatakan Tiongkok akan berusaha untuk mengurangi kerusakan pada rantai pasokan internasional yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.