Ketegangan antar Pemeluk Agama di India Meningkat

  • Bagikan
Muslim India memegang plakat menuntut penangkapan Nupur Sharma, juru bicara partai nasionalis Hindu yang berkuasa, ketika mereka bereaksi terhadap referensi menghina Islam dan Nabi Muhammad. (Foto: AP/Ajit Solanki)

FAJAR.CO.ID -- Usai polisi meringkus dua pria Muslim yang dituduh menggorok leher seorang penjahit beragama Hindu di kota Udaipur, India barat, Rabu (29/6), ketegangan antar pemeluk agama di India kian meningkat.

Dua pria bergolok menebas leher Kanhaiya Lal, di dalam tokonya. Pelakunya merekam serangan itu dan mengunggahnya secara online.

Dilansir dari Voa Indonesia, serangan brutal ini mencerminkan eskalasi dramatis kekerasan komunal di negara yang terbelah oleh polarisasi agama yang mendalam itu. Pihak berwenang memperingatkan bahwa insiden itu dapat mengobarkan ketegangan agama dan memicu bentrokan kekerasan.

Video yang beredar menunjukkan penjahit mengukur satu penyerang sebelum dia menyerang Lal dari belakang dan menebas tenggorokannya dengan golok.

Kedua pelaku mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu. Mereka menuduh Lal melakukan penistaan terhadap agama Islam.

Tak hanya itu, sembari mengacungkan senjata berlumuran darah keduanya mengancam akan membunuh Perdana Menteri Narendra Modi dengan cara yang sama.

Media lokal melaporkan bahwa korban diketahui menyebarkan unggahan media sosial yang mendukung juru bicara Partai Bharatiya Janata Modi yang membuat pernyataan kontroversial tentang Nabi Muhammad bulan lalu.

Polisi mengatakan kedua terdakwa ditangkap beberapa jam setelah insiden itu, tetapi dalam upaya untuk menenangkan ketegangan di beberapa bagian kota, pihak berwenang menangguhkan layanan internet di negara bagian Rajasthan dan melarang pertemuan-pertemuan besar. Pihak berwenang juga mengerahkan polisi tambahan ke kota untuk mengantisipasi kerusuhan agama.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan