FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial, Helmi Felis, menilai kebijakan Gubernur DKI Anies Baswedan mengganti puluhan nama jalan di ibu kota dengan nama-nama tokoh Betawi yang diributkan Buzzer bayaran, sebagai bukti Anies dijadikan target untuk dihancurkan elektabilitasnya.
Menurutnya, kebijakan itu seolah dapat mengguncang ekonomi maupun stabilitas Politik dalam negeri. Tak hanya itu, beber dia, dari hal yang diributkan buzzer bayaran itu dapatlah dibaca buzzer bayaran sebagai perusak demokrasi.
"Anies Baswedan ganti nama Jalan semua ribut. Seolah kebijakan itu dapat mengguncang Ekonomi dan stabilitas Politik dalam negri 🤦🏻♂️😅 Ini bukti Anies dijadikan target untuk di hancurkan elektabilitasnya. Dari sini juga kita bisa baca siapa Buzzer bayaran perusak DEMOKRASI kita," tulis Helmi Felis di Twitternya yang dikutip FAJAR.CO.ID, Senin (4/7/2022).
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan warga DKI yang nama jalan rumahnya mendapat nama baru tak perlu risau dan khawatir.
Menurut Anies, masyarakat setempat tidak perlu langsung ganti dokumen administrasi, karena dokumen lama masih berlaku, dan penggantian nama jalan di dokumen tidak dikenai biaya.
Sesuai Keputusan Gubernur Nomor 565 Tahun 2022, Pemprov DKI Jakarta telah meresmikan nama baru bagi ruang publik (jalan, gedung, dan zona khusus) menggunakan nama-nama tokoh Betawi yang berjasa bagi perjalanan Jakarta dan Indonesia.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu pun menjamin para instansi terkait dalam hal ini Kakorlantas Polri, Dirut Jasa Raharja dan Kakanwil BPN DKI Jakarta telah menyatakan dukungan atas Keputusan Gubernur Nomor 565 Tahun 2022 dan akan mengakomodir kebijakan penggantian nama jalan ini.