Guntur Romli Beber Parpol yang Dekat dengan Pendiri ACT, Singgung Penipuan Berkedok Agama

  • Bagikan
Guntur Romli

FAJAR.CO.ID, JAKARTA--Politisi PSI Mohamad Guntur Romli bilang bahwa aliansi politiknya memang sudah kelihatan terkait pendiri Aksi Cepat Tanggap (ACT) diduga dekat dengan partai politik.

Guntur Romli menyampaikan opininya pada sebuah kicauan melalui akun media sosial Twitter bernama @GunRomli yang telah terverifikasi.

Politisi PSI itu memang terpantau aktif dalam memakai platform tersebut untuk menyuarakan pendapat pribadinya.

Kini Guntur Romli turut angkat bicara terhadap Aksi Cepat Tanggap yang dirasa olehnya bahwa aliansi politik organisasi tersebut memang telah kelihatan.

"Aliansi politiknya memang sudah kelihatan," buka Guntur Romli, Senin (4/7/2022).

"Tapi yang jadi masalah kan nipu dana sumbangan umat, buat kemewahan pribadi dan istri-istrinya," sambungnya.

Lebih lanjut Guntur Romli tampak menyindir pendiri ACT yang ke mana-mana kerap menggunakan mobil mewah dan para penyumbang hanya menggunakan motor.

"Dia pakai Alphard, yang nyumbang naik mio, naik angkot," jelas Guntur Romli.

Sebelum itu juga Guntur Romli turut menyoroti dugaan aliran dana umat yang mengalir ke rekening pendiri ACT.

"Punya berapa istri pendiri ACT ya? Kemewahan dan penipuan yang pakai kedok agama," heran Guntur Romli.

Sekadar tambahan bahwa kabar Pendiri ACT Ahyudin terlampir dalam laporan media massa online.

Pada laporan tersebut, Pendiri ACT sempat hadir pada event Ambassador Talks kala dihelat di Ruang Rapat Pleno Fraksi PKS DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, 17 April 2018.

Tulisan dari Pendiri ACT Ahyudin juga muncul di situs resmi PKS Semarang tentang Palestina.

Selain itu, Ahyudin juga pernah mengkritik Jokowi terkait kasus di Suriah pada 16 Desember 2018.

Sebelumnya tagar "Jangan Percaya ACT" mmendadak jadi trending di sosial media Twitter sejak Minggu 3 Juli 2022 malam.

Hal itu merespon laporan Majalah Tempo edisi 2 Juli 2022 yang membuat headline bertajuk "Kantong Bocor Dana Umat", yang menyoroti dugaan penyelewengan dana sumbangan yang terkumpul melalui ACT, hingga fasilitas mewah dan gaji fantastis yang diterima petinggi ACT.

Dikutip dari laman ACT, diketahui organisasi itu berdiri pada tanggal 21 April 2005. Aksi Cepat Tanggap (ACT) secara resmi diluncurkan secara hukum sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan.

Sementara itu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) adalah organisasi nirlaba profesional yang memfokuskan kerja-kerja kemanusiaan pada penanggulangan bencana, mulai fase darurat sampai dengan fase pemulihan pasca-bencana.

Organisasi ini pertama kali melakukan aksinya sejak tahun 1994 di Liwa, Lampung Barat dalam merespons bencana gempa bumi.

ACT sebenarnya tidak terlepas dari sosok Ahyudin yang merupakan founder sekaligus pimpinan ACT pertama.

Ahyudin diketahui memimpin ACT selama 13 tahun sebelum akhirnya beregenerasi pada 2019.

Pada 2019, kepemimpinan Ahyudin digantikan oleh Ibnu Khajar sebagai Presiden ACT. Sementara dirinya menjadi Ketua Dewan Pembina ACT saat itu.

Belakangan diketahui bahwa Ahyudin justru hengkang dari ACT pada awal 2022 di tengah sederet persoalan yang melilit organisasi tersebut.

Masih dikutip dari laman act.id, saat ini Ketua Dewan Pembina ACT bukan lagi Ahyudin melainkan N Imam Akbari.(fin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan