FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menyoroti soal bantahan dari Ukraina terkait Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut bahwa telah menyampaikan pesan dari Presiden Ukraina ke Presiden Rusia.
Hal tersebut ditanggapi Natalius Pigai melalui akun Twitter pribadinya. Dalam cuitannya, Natalius Pigai membeberkan hal-hal terkait perkara misi perdamaian dunia yang dilakukan oleh Jokowi berujung justru adanya bantahan dari Ukraina.
Natalius Pigai menyebutkan bahwa bantahan dari Ukraina menunjukkan bahwa Jokowi tidak memahami soal pesan dalam perang yang mesti dalam bentuk tertulis. Jokowi juga dianggap tidak bisa menjaga martabat Presiden Ukraina.
"Satu, @Jokowi tdk paham pesan dlm perang mesti tertulis. Dua, Tdk bisa jaga martabat Zalensky," ungkap Natalius Pigai melalui akun Twitter pribadinya, dikutip Senin (4/7).
Kemudian, Natalius juga mengatakan bahwa kabar terkait Rusia membombardir Ukraina sebenarnya bukti dari Rusia tidak dihargai.
Selain itu, Natalius Pigai juga menyebutkan bahwa adanya unsur kebohongan soal penyampaian pesan pada misi perdamaian dunia yang dilakukan Jokowi.
"Tiga, Serangan saat di Rusia tanda tdk dihargai. Empat, Ada unsur bohong dunia," ucap Natalius Pigai.
Lanjut, Natalius Pigai menuturkan bahwa Jokowi menjadi presiden pertama dalam sejarah yang dibantah pernyataannya. Jokowi juga disebutkan telah gagal dan membuat malu.
"Baru pertama kali dlm sejarah seorg Presiden dibantah. Lima, Jokowi Gagal Total. Enam, Bikin Malu," tutur Natalius Pigai.
Sebelumnya, dalam cuitan akun Twitter pribadi Jokowi, tertulis secara gamblang bahwa Jokowi menyampaikan pesan dari Presiden Ukraina ke Presiden Rusia.
"Saya telah bertemu dan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Kamis sore di Istana Kremlin. Saya telah menyampaikan pesan dari Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin dan menyatakan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara dua pemimpin tersebut," ujar Jokowi dalam akun Twitter pribadinya.
Sementara itu, dari pemberitaan yang juga disertakan dalam cuitan Natalius Pigai, diketahui bahwa Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengonfirmasi ada pesan dari Zelensky untuk Putin, tetapi tidak tertulis.
"Itu bukan pesan tertulis. Hanya itu yang bisa saya katakan kepada Anda," ujar Kremlin Dmitry.
Sekretaris Pers Kantor Kepresidenan Ukraina Serhii Nikiforov juga turut buka suara bahwa sebenarnya jika Zelensky ingin mengucapkan sesuatu ke Putin, dia bisa melakukannya secara terbuka dalam pidato harian.
Serhii Nikiforov mengatakan juga bahwa topik pembicaraan utama saat Jokowi ke Ukraina adalah blokade pelabuhan Ukraina yang membuat ekspor biji-bijian terganggu.
"Indonesia adalah salah satu pengimpor biji-bijian terbesar dari Ukraina, dan blokade pelabuhan-pelabuhan Ukraina adalah fokus utama pembicaraan antara kedua presiden (Indonesia dan Ukraina) di Kyiv," tuturnya.
Serhii Nikiforov membenarkan bahwa pembahasan tersebut yakni soal Rusia yang bertanggung jawab atas terganggunya ekspor biji-bijan Ukraina itu ke Indonesia, begitu pun dengan wilayah lain di dunia.
"Inilah yang dibicarakan secara rinci dengan Joko Widodo," imbuh Serhii Nikiforov.(wartaekonomi/fajar)