FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Kepala BADIKLAT-DA DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Dr. Ardi Wirdamulia tulis kalimat begini usai Ukraina bantah Zelensky titip pesan ke Joko Widodo (Jokowi) ke Putin.
Ardi Wirdamulia melontarkan pendapatnya pada sebuah kicauan lewat akun media sosial Twitter bernama @awemany.
Politisi Partai Demokrat itu terpantau memang aktif dalam memakai platform tersebut untuk menyuarakan sudut pandang pribadinya.
Kini Ardi Wirdamulia kembali buka suara terhadap bantahan pihak Ukraina perihal pesan yang diterima Jokowi dari Zelensky untuk Putin.
"Saya bersedia memberi benefit of the doubt. Mungkin memang ada pesan dari Zelensky," buka Ardi Wirdamulia.
"Tapi kebutuhan untuk menepuk dada dan mengabarkan ke media yg merusaknya," sambungnya.
Selain itu Kepala BADIKLAT-DA DPD Partai Demokrat DKI Jakarta ini turut menambahkan pernyataan lain perihal bantahan Ukraina.
"Secara normatif, Ukraina akan membantah. Apalagi saat Rusia makin gencar menyerang," tutup Ardi Wirdamulia.
Cuitan Ardi Wirdamulia mendapat 18 komentar, 31 retweets, dan 81 likes dari netizen hingga berita ini tayang.
Ukraina Bantah Klaim Jokowi
Diberitakan oleh media lokal Ukraina, Pravda, bahwa Sekretaris Kantor Presiden Ukraina, Serhii Nikiforov Volodymyr membantah klaim Jokowi yang membawa pesan dari Zelenskyy untuk Putin.
Serhii Nikiforov Volodymyr mengatakan, jika Zelenskyy ingin sampaikan pesan ke Putin, dia akan melakukannya secara terbuka di media. Tidak melalui perantara.
“Jika Presiden Volodymyr Zelenskyy ingin mengatakan sesuatu kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, dia akan melakukannya secara terbuka, dalam pidato hariannya,” kata Serhii Nikiforov.
Dia mengatakan bahwa fokus utama pembicaraan antara Jokowi dan Zelenskyy adalah terkait importir. Mereka tidak berbicara terkat solusi perdamaian.
“Indonesia adalah salah satu importir gandum terbesar dari Ukraina, dan blokade pelabuhan Ukraina adalah fokus utama pembicaraan antara presiden Indonesia dan Ukraina di Kyiv,” katanya.
Serhii Nikiforov menjelaskan bahwa Rusia memikul tanggung jawab penuh atas gangguan ekspor gandum Ukraina ke Indonesia, serta ke bagian lain dunia.
“Dan Rusia akan bertanggung jawab atas krisis pangan yang bisa terjadi kecuali pelabuhan Ukraina segera diblokir,” ungkap Serhii.
“Inilah yang dibahas secara detail oleh Volodymyr Zelenskyy dengan Joko Widodo,” pungkasnya.
Pernyataan Jokowi
Sebelumnya, setelah pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada 30 Juni di Ibu Kota Kyiv, Jokowi melanjutkan lawatan ke Rusia dan bertemu Vladimir Putin di Moskow.
Dalam konferensi pers bersama Putin, Jokowi klaim bahwa telah menyampaikan pesan dari Zelenskyy untuk Putin.
“Saya telah menyampaikan pesan Presiden Zelensky untuk Presiden Putin dan saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara kedua pemimpin tersebut,” ujarnya dalam konferensi pers di Istana Kremlin Moskow. (fin)