FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika, Akhmad Sahal, turut angkat bicara terkait pernyataan Ustaz Adi Hidayat (UAH) yang menyebut nama asli pahlawan nasional Pattimura adalah Ahmad Lusi, bukan Thomas Matulessy.
UAH juga mengatakan Pattimura merupakan seorang Kiyai dan pimpinan pesantren.
Akhmad Sahal pun menyoroti pendapat UAH tersebut. Menurutnya penceramah yang memiliki banyak jemaah tersebut justru merusak citra Islam itu sendiri, bahkan terkesan bikin malu.
"Setelah Napoleon, Gajah Mada, Candi Borobudur kini Pattimura pun diklaim beragama Islam," cuit Sahal lewat akun Twitter pribadinya, dikutip pada Selasa (5/7/2022)
"Othak athik gathuk kayak gini justru bikin citra Islam jadi konyol dan malu2in," lanjutnya.
Sahal lantas memberi pencerahan terhadap umat Islam bahwa obat dari kebodohan adalah ilmu, bukan iman.
Artinya beriman tanpa ilmu tetap saja bodoh.
"Obat dari kebodohan itu ilmu. Bukan iman. Beriman tanpa ilmu ya tetap aja goblok!" tegas dia.
Sebelumnya viral di media sosial Twitter potongan video ceramah Ustaz Adi Hidayat yang membahas prihal sosok sebenarnya Pattimura dimana fotonya terpampang dalam uang pecahan Rp 1.000.
UAH menegaskan telah melakukan kajian sejarah mengenai siapa sosok Thomas Matulessy atau Pattimur. Nama sebenarnya pahlawan Pattimura ialah Ahmad Lussy.
"Ternyata nama kapiten pattimura itu bukan Thomas tapi Ahmad. Ahmad Lussy," ujar UAH dalam video yang diunggah oleh akun @Avendi_Prasetyo.
Lebih lanjut jelas UAH bahwa Ahmad Lusi itu adalah seorang pejuang Islam di masa lampau yang merupakan seorang Kiyai dan pemimpin pesantren.