“Beliau itu adalah seorang pejuang, beliau itu adalah seorang kiyai, beliau itu adalah seorang pemimpin pesantren, beliau arahkan anak-anak santrinya untuk berjuang menegakkan kebenaran di bumi pertiwi ini, makanya Ahmad, Ahmad Lusi tiba-tiba berubah jadi Thomas”, ujarnya.
Ia kemudian menyebut ada pihak-pihak yang mencoba membelokka sejarah dengan mengubah nama Pattimura menjadi Thomas agar orang tidak ingat bahwa pejuang ini dekat dengan Allah.
"Orang ini berasal dari pesantren makanya kemudian dibuang nama-nama itu persis seperti orang barat dulu pernah melakukannya, Ibnu Sina diganti jadi Avicenna, Ibnu Rusyd diganti jadi Averroes dan lain sebagainya”, ungkapnya. (dra/fajar)