FAJAR.CO.ID, MALANG -- Julianto Eka, motivator sekaligus pendiri SMA Selamat Pagi Indonesia, Kota Batu, Malang, Jawa Timur, melakukan pelecehan seksual kepada murid-muridnya. Setelah dipendam sekian lama lama, sejumlah korbannnya kini buka suara untuk membongkar kebejatan JE.
Dalam podcast Deddy Corbuzier, dua orang korban pelecehan seksual Julianto Eka buka suara bicara apa adanya atas peristiwa yang terjadi sekitar 13 tahun silam. Salah satu korbannya mengaku sampai 15 kali melakukan hubungan terlarang layaknya pasangan suami-istri.
Parahnya lagi, JE sempat melakukan hubungan lewat anal seks. Jika tidak mengikuti permintaannya, korban bisa dipukul, dicaci maki bahkan diludahi.
Uniknya, Julianto Eka memanfaatkan kemampuannya sebagai motivator untuk memperdaya korbannya yang berasal dari ekonomi bawah dengan cara membesarkan hati mereka supaya bisa lebih mudah dekat.
Korban dipanggil secara khusus untuk dimotivasi supaya tumbuh menjadi orang sukses. “Waktu saya sekolah di sana JE itu seringkali mencari bibit- bibit yang bisa dididik khusus. Saya dipanggil, saya dimotivasi. Dia bilang saya melihat kamu punya bakat leadership. Saya bisa lo jadiin kamu jadi orang sukses. Kalau kamu percaya, turuti apa yang koko bilang,” cerita salah satu korban.
Usai memotivasi korban, Julianto Eka lantas merangkul korban. “Dia bilang anggap saja saya seperti ayahmu sendiri. Saat saya dipeluk, saya nggak merasa gimana gimana karena memang rindu sama ayah yang sudah nggak ada,” katanya.
Usai dipeluk dan dirangkul, Julianto Eka melakukan aksi lebih jauh lagi dengan menciumi pipi, kening dan bibir korban. JE berjanji akan membantu korban sukses supaya bisa mengangkat kehidupan keluarganya. “Waktu cium bibir saya kaget tapi sudah nggak bisa ngapa-ngapain lagi,” katanya.