FAJAR.CO.ID, JAMBI -- Samuel Hutabarat, ayah Brigadir Nopriansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J bongkar kejanggalan kronologi baku tembak ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo dengan anaknya.
Dalam pernyataannya, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto menyatakan baku tembak diawali oleh Brigadir J.
Sementara Bharada E disebut menghindari tembakan anaknya lalu mengambil senjata api. Senjata api itu pula yang digunakan ajudan Ferdy Sambo itu untuk membalas tembakan Brigadir J. Sementara baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E dilakukan dalam jarak cukup dekat.
“Dari penjelasan polisi bahwa yang menembak pertama adalah almarhum, namun dikatakan tembakan itu tidak kena,” ujar Samuel, dikutip Jambiindependent (Jawa Pos Group), Rabu (14/7).
Samuel menilai, jika benar seperti itu kejadiannya, maka Bharada E disebutnya sangat hebat karena bisa menghindari terjangan peluru dari jarak cukup dekat. “Hebat ya Bharada E itu bisa menghindar (peluru),” sambungnya.
Setelah berhasil menghindari tembakan anaknya, Bharada E kemudian mengambil senjata apinya. Ajudan Ferdy Sambo itu kemudian mengeluarkan tembakan dan langsung mengenai Brigadir J.
Tembakan itu pula yang membuat anaknya tewas karena ditembus beberapa peluru dari senjata api Bharada E. “Hebat sekali dan (sekali tembak) langsung kena,” heran Samuel.
Karena itu, Samuel merasa cukup heran dan mempertanyakan kronologi baku tembak ajudan Ferdy Sambo dengan Brigadir J. “Langsung saya potong omongan polisi itu. Hebat sekali Bharada E itu bisa menghindari dari peluru, mengambil senjata dan langsung kena menembak anak saya melebihi sniper,” tambahnya.