Komnas HAM Segera Usut Kematian Brigadir J, Keluarga Tak Terima Mendiang Dipojokkan

  • Bagikan
Ibunda Brigadir Yoshua (berbaju hitam) menangis di samping peti jenazah putranya. -Rohani Simanjuntak-Facebook

FAJAR.CO.ID -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bergerak cepat menyelidiki kasus baku tembak antarpolisi yang menewaskan Brigadir J.

Untuk melakukan serangkaian tindakan penyelidikan, pihaknya memastikan akan memanggil semua pihak terkait. Hal ini untuk mengumpulkan data dan informasi, guna mengungkap kasus baku tembak antaranggota polisi tersebut.

“Seperti kasus-kasus lainnya, semua pihak akan dimintai keterangan,” kata anggota Komnas HAM Mohammad Choirul Anam melalui keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis (14/7) dikutip dari Antara.

Pemanggilan itu, kata dia, merupakan bagian dari hak semua pihak yang masuk dalam peristiwa tersebut. Oleh karena itu, prinsip imparsialitas akan dikedepankan oleh Komnas HAM.

Tidak hanya memintai keterangan dari pihak-pihak terkait, Komnas HAM memastikan juga akan mengumpulkan semua barang bukti dari kasus baku tembak yang terjadi di rumah dinas Kepala Divisi (Kadiv) Propam Polri Irjen Polisi Ferdy Sambo.

“Barang bukti tersebut nantinya digunakan sebagai pendukung pengungkapan kasus,” ujarnya.

Komnas HAM juga telah memiliki pengalaman dalam mengungkap kasus-kasus besar, misalnya kasus kematian Pendeta Yeremia, KM 50, dan tes wawasan kebangsaan (TWK).

Berkaca dari pengalaman pengungkapan kasus-kasus tersebut, Komnas HAM yakin dapat membantu polisi untuk mengusut tuntas kematian Brigadir J hingga menjadi lebih jelas.

“Yang jelas, kami memastikan akan memanggil pihak-pihak terkait karena keterangannya dibutuhkan sekali,” ujar Anam.

Dalam keterangannya, Anam mengatakan bahwa Komnas HAM belum bisa memastikan berapa lama tim akan bekerja membantu Polri. Pasalnya, hal itu juga tergantung pada kesiapan pihak yang akan dimintai keterangan, termasuk dari para ahli.

“Komnas HAM juga akan melihat langsung semua tempat atau lokasi yang dibutuhkan,” ujarnya.

Komnas HAM mendukung langkah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang melibatkan atau mengajak lembaga HAM itu untuk mengungkap kasus baku tembak antaranggota polisi tersebut.

Sementara itu, keluarga Brigadir J atau Brigadir Yoshua tidak menerima dengan banyaknya pemberitaan yang memojokkan posisi mendiang Nofriansyah Yoshua Hutabarat pada peristiwa baku tembak di rumah Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.

Keluarga Brigadir J terus mengunggah foto-foto kondisi jasad Yoshua, yang mereka sebut sebagai kejanggalan.

Dia juga menunjukkan luka-luka di tubuh keponakannya itu. “Enggak bisa tenang tidur satu malam suntuk, Tuhan Mahakuasa dan Mahaadil, Hakim Tertinggi yang kami percaya, tunjukkan jalan kepada keluarga kami.

Banyak berita beredar yang memojokkan yang sudah meninggal, keadilan dan kebenaran akan berada dalam kejujuran,” tulis Rohani, Kamis (14/7/2022). Rohani juga mengunggah video yang memperlihatkan luka-luka di tubuh Yoshua begitu jasadnya diantar ke rumah. Ada sejumlah luka di wajah, luka di kaki, di tangan kiri, dan jari-jari Yoshua. “Semoga Polri menyelidiki kasus kematian anak kami ini dengan baik dan adil,” tulis Rohani.

Pihak keluarga menemukan kejanggalan pada jasad Brigadir Yosua, yakni dua jarinya putus. Rohani Simanjuntak selaku tante korban mengatakan, kondisi jasad Brigadir Yosua terungkap setelah orang tua korban meminta izin kepada Mabes Polri untuk melihat jasad anaknya di dalam peti jenazah. Setelah mendapat izin, pihak keluarga menemukan dua jari Brigadir Yoshua patah.

Ia juga mengatakan terdapat luka di jari kelingking Yosua. “Jarinya ini ada dua yang patah, ada luka di jari kelingking,” kata Rohani, pada program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Selasa (12/7/2022).

Keluarga korban juga membuka baju yang dikenakan mendiang untuk memeriksa luka di sekujur tubuh Brigadir Yoshua.

Keluarga kemudian menemukan terdapat empat luka tembak, luka sayatan di bagian wajah, luka benda tajam, dan lebam di perut Brigadir Yosua.

Meninggalnya anggota polisi bernama Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir Yosua atau Brigadir J menyisakan duka mendalam bagi keluarga, Rabu (13/7/2022). (jpc)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan