FAJAR.CO.ID -- Arab Saudi mengatakan akan membuka wilayah udaranya untuk semua maskapai penerbangan, termasuk penerbangan ke dan dari Israel.
Otoritas Umum Penerbangan Sipil Saudi (GACA) mengatakan wilayah udara negara itu sekarang terbuka untuk semua operator yang memenuhi persyaratannya untuk penerbangan, sejalan dengan konvensi internasional yang mengatakan tidak boleh ada diskriminasi antara pesawat sipil.
"Keputusan itu akan melengkapi upaya untuk mengkonsolidasikan posisi kerajaan sebagai pusat global yang menghubungkan tiga benua dan untuk meningkatkan konektivitas udara internasional," beber pernyataan GACA pada Kamis, dilansir Al Jazeera yang dikutip Fajar.co.id, Jumat (15/7/2022).
Pengumuman kebijakan langit terbuka oleh Riyadh akan berarti penerbangan yang lebih pendek dari Asia ke Israel, karena maskapai penerbangan yang melayani rute tersebut tidak lagi diharuskan mengambil jalan memutar yang panjang di sekitar Arab Saudi dalam perjalanan ke Israel.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyambut baik langkah Arab Saudi itu. Biden sendiri akan terbang ke kerajaan dari Israel pada hari Jumat sebagai bagian dari tur regionalnya.
“Keputusan ini membuka jalan bagi kawasan Timur Tengah yang lebih terintegrasi, stabil, dan aman, yang sangat penting bagi keamanan dan kemakmuran Amerika Serikat dan rakyat Amerika, dan untuk keamanan dan kemakmuran Israel,” beber Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan.
Sebelumnya pada hari Kamis, seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa Arab Saudi akan segera memberikan maskapai penerbangan Israel akses penerbangan tanpa batas dan mengizinkan penerbangan charter langsung dari Israel untuk umat Islam yang berpartisipasi dalam ziarah haji tahunan di Mekah. (eds)