Dugaan Terlibat Mafia Tanah, Kepala BPN Palembang Ditangkap

  • Bagikan
Kantor Wilayah BPN Palembang. (M. Riezko Bima Elko P./Antara)

FAJAR.CO.ID, PALEMBANG -- Aktivitas pelayanan di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Negara (BPN) Kota Palembang, Sumatera Selatan, tetap berjalan normal. Pimpinan tertinggi di kantor itu ditangkap oleh aparat kepolisian terkait kasus dugaan mafia tanah.

Kanwil BPN Palembang di Jalan Kapten A. Rivai, Kelurahan 26 Ilir, Kecamatan Ilir Barat I, itu terpantau cukup ramai dikunjungi masyarakat pada Jumat (15/7). Kepala Bidang Penetapan Hak Kanwil BPN Palembang Feri Fadly mengatakan, pihaknya tetap melayani segala sesuatu kebutuhan masyarakat terkait pengurusan administrasi tanah atau lahan dan semacamnya di kantor.

”Ya, tapi kami pastikan aktivitas pelayanan BPN Palembang tetap berlangsung normal, masyarakat bisa datang untuk memenuhi keperluan pengurusan administrasi atau semacamnya,” kata Feri Fadly seperti dilansir dari Antara.

Atas ditangkapnya Kepala Kanwil BPN Palembang, dia berharap kasus dugaan yang menjerat pimpinannya itu segera mendapatkan kejelasan. ”Ya benar, tapi informasi lebih lanjut segera kami sampaikan,” ujar Feri Fadly.

Berdasar informasi yang dihimpun dari kepolisian, Kepala Kanwil BPN Palembang Norman Subowo ditangkap usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Sub Direktorat Harta dan Benda Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada Kamis (14/7).

Norman Subowo yang pernah menjabat sebagai Kasi Infrastruktur Pengukuran Kantor BPN Kabupaten Bekasi tersebut ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan penerbitan peta bidang berdasar marka palsu di Kabupaten Bekasi 2016–2017.

Norman ditetapkan sebagai tersangka beserta dua orang lainnya, yakni RS, 58, pejabat BPN Bandung Barat sekaligus mantan Kasi Pengukuran dan Pemetaan Kantor BPN Kabupaten Bekasi dan PS, 59, mantan Koordinator Pengukuran Kantor BPN Bekasi.

Para tersangka tersebut sudah ditahan penyidik Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut atas kasus dugaan mafia tanah yang menjerat mereka. (ant/jpg/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan