Tiba di Singapura, Rajapaksa Kirim Surat Pengunduran Diri Lewat Email

  • Bagikan
Mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa - (AP)

FAJAR.CO.ID, SINGAPURA--Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa hanya sehari di Maladewa setelah melarikan diri dari amukan rakyat. Kini Rajapaksa terbang dan sudah tiba di Singapura.

Sesampainya di Singapura, akhirnya ia mengajukan surat pengunduran diri pada Kamis malam, (14/7) lewat email.

Juru Bicara Ketua Parlemen memastikan bahwa surat pengunduran diri Rajapaksa sudah dilayangkan beberapa jam setelah melarikan diri ke Singapura menyusul protes massal atas krisis ekonomi. Rajapaksa membawa keluarganya ikut serta ke Singapura.

“Rajapaksa mengajukan pengunduran dirinya melalui email, dan keputusan itu akan resmi pada hari Jumat (15/7) setelah dokumen tersebut diverifikasi secara hukum,” kata juru bicara seperti dilansir dari CNN, Jumat (15/7).

Rajapaksa melarikan diri ke Maladewa pada hari Rabu kemudian menuju ke Singapura pada hari Kamis dengan penerbangan maskapai Arab Saudi. Pemerintah Maladewa mengonfirmasi pada Kamis malam bahwa negara itu telah memberikan izin diplomatik untuk pesawat Angkatan Udara Sri Lanka yang membawa Presiden Gotabaya Rajapaksa dan istrinya, dalam kunjungan transit.

Seorang penumpang dalam penerbangan, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan kepada Reuters bahwa Rajapaksa disambut oleh sekelompok penjaga keamanan dan terlihat meninggalkan area VIP bandara dengan konvoi kendaraan hitam.

Kementerian Luar Negeri Singapura mengatakan, Rajapaksa telah memasuki negara itu dengan status kunjungan pribadi, dan tidak mencari atau diberikan suaka.

Keputusan Rajapaksa sudah menunjuk sekutunya Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe sebagai penjabat presiden.

Keputusan itu memicu lebih banyak protes, dengan demonstran menyerbu parlemen dan kantor Perdana Menteri menuntut agar pengganti Rajapaksa mundur juga.

Protes terhadap krisis ekonomi telah membara selama berbulan-bulan atas inflasi yang tak terkendali, kelangkaan barang-barang kebutuhan pokok, dan korupsi.

Di dalam kediaman presiden, rakyat Sri Lanka berpesta berkeliaran di aula, menikmati koleksi seni yang luas, mobil mewah, dan kolam renang.

“Pertarungan belum berakhir,” kata seorang pelajar Sri Lanka Terance Rodrigo yang ikut serta dalam protes di kediaman Rajapaksa.

“Kita harus membuat masyarakat lebih baik dari ini. Pemerintah tidak menyelesaikan masalah rakyat,” tegasnya.(jpc/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan