FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Insiden saling tembak yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo mulai tersingkap. Namun publik juga menuntut kasus ini diungkap serta diselesaikan secara tuntas, transparan, dan profesional.
Sekjen DPP Serikat Sarjana Muslim Indonesia (SESMI) Andi Hendra Hidayat mendukung serta mengapresiasi dibentuknya tim khusus baik oleh Polri maupun Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas). Tim khusus tersebut diharapkan menjadi tumpuan untuk mencari keadilan dan mengurai kebenaran yang sesungguhnya terjadi.
Diketahui, kasus ini diduga didahului dengan tindakan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, oleh Brigadir J. Tindakan itulah yang memicu aksi saling tembak antara anggota dan berkembang menjadi isu liar baik di media massa maupun media sosial (medsos). Tim bentukan Polri dan Komnas inilah yang diharapkan bekerja secara profesional untuk membuktikan terjadi atau tidaknya tindakan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo.
Di internal Polri, selain penanganan awal dari Polres Jakarta Selatan, kini dibentuk tim khusus dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono. Sementara Komnas HAM akan bekerja secara independen dan terpisah dengan Timsus Mabes Polri. Karenanya, publik harus menunggu hasil penyelidikan kedua lembaga tersebut agar tidak terjadi bias dari opini yang berkembang yang hanya berdasarkan pada asumsi, dugaan, dan beragam spekulasi.
Keputusan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus (timsus) untuk menangani kasus tersebut harus diyakini sebagai iktikad baik untuk menjaga nama baik institusi penegakan hukum dari berbagai isu liar. Dengan begitu, opini liar yang muncul di masyarakat tidak boleh larut dan harus segera diakhiri.