FAJAR.CO.ID -- Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan Indonesia tidak dalam kondisi krisis.
Menurut Bahlil situasi dunia masih memburuk imbas dari covid-19 dan perang Rusia-Ukraina, membuat banyak negara terancam krisis dan resesi.
Tidak terkecuali Indonesia yang saat ini mengalami kenaikan inflasi yang berasal dari pangan. Meski demikian inflasi Indonesia masih terbilang rendah dibandingkan negara-negara lain.
"Memang tak bisa dihindari karena pangan kita impor dan energi impor," ucap Bahlil dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Rabu (20/7/2022).
Namun dalam realisasi investasi Indonesia, pada kuartal II-2022 mencapai Rp 302,2 triliun atau meningkat sebesar 7% dibandingkan dengan periode sebelumnya.
“Peningkatan angka realisasi investasi pada kuartal II-2022 sebesar 7% ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang diprediksi sejumlah pengamat ekonomi akan lebih dari 5%, melampaui kuartal I-2022. Kondisi ini tentunya tidak terlepas dari dukungan kebijakan pemerintah dalam pemberian vaksin booster kepada masyarakat dan melonggarkan mobilitas dan aktivitas masyarakat,” terangnya.
Secara kumulatif data realisasi investasi sepanjang periode Januari-Juni Tahun 2022 (semester I-2022) mencapai Rp 584,6 triliun atau meningkat sebesar 32% dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2021.
"Kondisi global tidak dalam kondisi baik-baik saja, tetapi justru di sinilah membutuhkan kepiawaian kita semua dalam mencari formulasi untuk mempertahankan realisasi investasi," lanjut Bahlil.