Awas, Stress Jelang Persalinan Tingkatkan Resiko Kematian Bayi

  • Bagikan
Ilustrasi ibu hamil

FAJAR.CO.ID -- Sebagian besar bayi meninggal dalam kandungan disebabkan sang ibu yang stress jelang beberapa bulan sebelum persalinan.

Hal tersebut berdasarkan studi yang dilakukan tim peneliti dari Indiana University, AS dan Karolinska Institute, Swedia yang mengamati rekam medis.

Peneliti mengidentifikasi sebanyak 8.398 kasus kematian bayi dari tiga juta kelahiran bayi di Swedia lahir dari ibu yang mengalami stress sebelum kelahiran.

Meski resiko kematian bayi akibat stres di Indonesia terbilang rendah namun stres sebelum kelahiran akan menyebab komplikasi dan berpeluang kecil pada bayi untuk bertahan hidup.

Hal tersebut di pertegas oleh ahli dari March of Dimes, bahwa hormon stres berperan dalam memicu berbagai komplikasi kehamilan.

Stres yang serius dan berlangsung lama akan memengaruhi sistem kekebalan tubuh yang melindungi tubuh sang bayi dari paparan langsung lingkungan dan infeksi.

Saat sistem kekebalan tubuh terganggu, stress berisiko ibu hamil mengalami kelahiran prematur dan infeksi rahim hingga akan menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan (stillis).

Badan Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan Stilis saat masa kehamilan merupakan penyebab kedua terbanyak yang terjadi pada wanita. Seperti bayi lahir meninggal dalam kandungan, bayi lahir prematur, hingga berat bayi lahir rendah ada juga bayi yang meninggal pas baru d lahirkan.

Melansir dari laman HaloDoc, tidak ada larangan terhadap ibu hamil yang ingin meluapkan emosi dan amarahnya, hanya saja disarangkan agar ibu hamil dapat mengontrol emosimya menginggat dampaknya terhadap bayi atau janin.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan