Bentrok Antarwarga di Maluku Tenggara Tewaskan Satu Orang, Polisi, Brimob, hingga TNI Dikerahkan

  • Bagikan
Aparat keamanan melakukan mediasi dengan warga pascabentrokan dua kelompok di Kabupaten Maluku Tenggara. ANTARA/Siprianus Yanyaan

FAJAR.CO.ID, LANGGUR - Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) menyiagakan personel gabungan pascabentrok antarwarga untuk mencegah kejadian susulan, Minggu (24/7).

Menurut Kepala Kesbangpol Malra Moh Tukloy, personel gabungan yang bersiaga terdiri dari Polres Malra, brimob, dibantu TNI dari Kodim setempat.

"Puluhan petugas keamanan berada di tempat kejadian perkara, dengan rincian 20 anggota polres, 20 personel Brimob, dan 15 personel Kodim Kei Kecil," kata Tukloy di Langgur.

Dia mengatakan puluhan personel gabungan itu disiagakan menyusul bentrok antarwarga yang pecah pada Sabtu (23/7).

Bentrokan itu terjadi antara kelompok warga Desa Ohoidertutu dan Desa Ohoiren di ruas Jalan Ohoiren, Kecamatan Kei Kecil Barat. Akibat bentrok tersebut, seorang warga Ignasius Paulus Reyaan (26) dilaporkan tewas.

Tukloy menyebut personel gabungan terus memantau perkembangan keamanan dan ketertiban masyarakat. Aparat juga sudah mendirikan posko keamanan di Ohoiren, Polsek Kei Kecil Barat, dan Somlain Oboidertutu.

"Kondisi kamtibmas hingga saat ini aman terkendali, walau sebagian besar warga Ohoi Ohoiren mengungsi ke ohoi (desa) sekitar, yakni Ohoi Ohoira dan Wab," ungkapnya.

Untuk memastikan informasi keamanan yang akurat sekaligus memberikan rasa aman masyarakat, Bupati Malra M Thaher Hanubun memerintahkan Kesbangpol berkoordinasi dengan TNI/Polri guna mempercepat penyelesaian masalah.

Mediasi juga telah dilakukan untuk menenangkan massa tiap ohoi dengan melibatkan kapolres Malra dan pastor yang melakukan pertemuan dengan masyarakat Ohoider Tutu.
Sementara itu, wakapolres Malra dan Kesbangpol Malra, serta wakil ketua DPRD setempat melakukan pertemuan dengan masyarakat Ohoiren.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan