Komentari Kasus Brigadir Joshua, Mantan Kabareskrim Susno Duadji: Tidak Ada Istilah Libur di Bareskrim

  • Bagikan
Susno Duadji

Semestinya, hasil otopsi pun dibuka kepada publik.

“Hasil visum harusnya dibuka ke publik. Apa visum yang dibuat oleh sang dokter itu? Sorotan kita juga harus ke dokter yang memeriksa dan mengotopsi jenazah Brigadir J,” lanjut Susno.

Pemeriksaan terhadap dokter forensik tersebut merupakan bagian dari keterbukaan informasi dan transparansi penanganan kasus.

Itu dilakukan untuk mengetahui apakah dokter forensik otopsi jenazah Brigadir Joshua itu berada di bawah tekanan atau tidak.

Sebab Susno Duadji meyakini, andai otopsi dilakukan secara benar, pasti tidak akan memunculkan berbagai kejanggalan yang dilihat oleh publik.

“Kalau meriksanya beneran, orang nggak akan ribut. Kan harus dijelaskan, orang kena tembakan peluru atau kena luka sayat, atau kena benda tumpul,” ujarnya.

Nantinya, juga akan diketahui apakah dokter tersebut benar-benar dokter forensik atau bukan.

“Atau dokter-dokteran yang meriksa ini?” sambung Susno Duadji.

Dia mengingatkan, bahwa kasus ini sudah menjadi sorotan pubik yang jelas mempertaruhkan reputasi Polri.

Jangan sampai, hanya karena segelintir oknum maka citra baik Korps Bhayangkara rontok seketika di dunia internasional.

“Jangan sampai forensik Polri yang sudah dapat nama internasional ini dirusak karena ulah oknum yang foreksik-forensikan,” ingat Susno Duadji. (pojoksatu/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan