FAJAR.CO.ID, SEMARANG - Kopda Muslimin tewas di rumah orang tuanya diduga akibat minum racun di Kelurahan Trompo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Kopda Muslimin tewas setelah meminta maaf pada orang tuanya karena telah banyak berbuat salah.
Ternyata sebelum meninggal, Kopda Muslimin sempat mengajak anak dan istri menemui orang tuanya di Kelurahan Trompo.
Saudara sepupu Kopda Muslimin, Abidin mengatakan, kerabatnya itu pernah mangajak anak dan istri menemui orang tuanya.
Kopda Muslimin datang ke rumah orang tuanya terakhir pada saat Hari Raya Idulfitri lalu.
"Terakhir kali pulang saat Lebaran 2022 bersama dengan keluarganya," kata Abidin, di Kendal, Kamis, 28 Juli 2022.
Diakui pria 43 tahun itu, dirinya belakangan ini belum pernah bertemu Kopda Muslimin di rumah kedua orang tuanya.
Namun, tiba-tiba dirinya mendapat kabar tentang kematian Kopda Muslimin dari keluarganya yang tinggal tepat di sebelah rumah orang tuanya.
Diungkapkannya, Kopda Muslimin merupakan anak pertama dari tiga bersaudara yang seluruhnya laki-laki. Kopda Muslimin merupakan anak pertama.
Sementara kedua orang tua Kopda Muslimin tinggal bersama kedua adiknya.
"Anaknya tiga. Kopda Muslimin anak nomor satu. Semuanya laki-laki," katanya.
Sementara itu rumah orang tua Kopda Muslimin masih dipasang garis polisi. Kedua orang tua almarhum berada di dalam rumah.
Kopda Muslimin diduga menjadi otak penembakan terhadap istrinya sendiri, Rina Wulandari, pada 18 Juli 2022 di depan rumahnya di Jalan Cemara III, Kota Semarang.
Kopda Muslimin ditemukan meninggal dunia di dalam kamar oleh ayahnya bernama Mustaqim.