FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menonton film porno dianggap oleh sebagian orang untuk mengeksplorasi fantasi seks, yang bisa memberi manfaat bagi kehidupan ranjang bersama pasangan.
Namun jangan percaya dulu, hal itu tak sepenuhnya benar. Sebuah penelitian justru menyebutkan sebaliknya. orang-orang yang sering menonton film porno akan memiliki respons yang lamban terhadap stimulasi seksual di kehidupan nyata.
Dokter Dina Oktaviani M. Biomed (AAM) menjelaskan tak selamanya yang terlihat dalam adegan seks di film dewasa bisa dicontoh atau dipraktekkan dalam kehidupan seks yang nyata.
Pakar Estetik dan Anti-Aging itu mencontohkan salah satu adegan menyemprotkan sperma ke wajah wanitanya. Menurutnya, cairan pria disemprotkan ke wajah tidak terbukti membuat wanita terlihat awet muda.
"Jangan percaya yang kamu lihat di film biru. Buang di muka nggak bakalan bikin awet muda," jelas Dokter Dina dikutip dari unggahannya Instagram @dr.dinasyah88, Jumat (29/7/2022).
Selanjutnya, adegan menelan sperma. Dokter Dina berpesan kebiasaan ini akan berefek buruk bagi kesehatan karena dikhawatirkan dari cairan tersebut bisa menularkan penyakit.
"Ditelan nggak ada manfaatnya hati-hati bisa tertular penyakit," pesannya.
Dokter Dina juga menyinggung terkait durasi bercinta yang terlihat di film porno.
Menurut dia, durasi lebih dari 2 jam hanya ada dalam film. Sejatinya durasi normal bercinta adalah 10-30 menit sejak dari pemanasan sampai ejakulasi.
Dalam adegan ranjang di film biru, juga kerap mempertontonkan main seks bersama lebih dari satu orang. Dokter Dina memperingatkan, perilaku tersebut dapat berpotensi tertular penyakit seksual.
"Main sama banyak orang, hati-hati infeksi menular seksual," terangnya lugas. (dra/fajar)