“Kami sebelumnya sempat mengungkapkan kenapa rahang Brigadir J dislokasi, ternyata berdasarkan hasil aotopsi mengatakan bahwa bagian rahang bawah patah,” lanjut Kamaruddin.
“Selain itu bagian kaki kanan Brigadir J ditemukan bengkok dan ini perlu kejelasan kenapa,” terang Kamaruddin Simanjuntak.
Diberitakan sebelumnya, Pengacara Kamaruddin Simanjuntak bocorkan hasil autopsi Brigadir Josua Hutabarat alias Brigadir J saat berbincang dengan ahli hukum tata negara, Refly Harun.
Kamarudin Simanjuntak mengungkapkan hasil autopsi Brigadir Josua Hutabarat menunjukkan kejanggalan pada bagian otak.
Kuasa hukum keluarga Brigadir Josua Hutabarat itu mengatakan, saat bagian kepala dibuka oleh tim dokter, tidak ditemukan adanya otaknya.
“Saat kepala disondek atau ditusuk dengan sebuah alat dan tembus ke hidung,” kata Kamaruddin saat diwawancarai oleh Refly Harun yang disiarkan secara live di channel youtubenya pada Jumat malam (29/7).
“Dokter menyatakan bahwa hal tesebut diakibatkan karena ditembak dari arah belakang dan tembus ke hidung. Itulah yang mangakibatkan hidung dijahit sperti foto yang saya tunjukan sebelumnya,” jelas Kamaruddin. (pojoksatu/fajar)