FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sekjend Pimpinan Pusat Pertahanan Ideologi Sarekat Islam menyayangkan pernyataan Putri Khairunnisa yang juga mengaku sebagai Ketum DPP KNPI.
Khairunnisa diketahui mengaku sebagai Ketum DPP KNPI ketika melaporkan Haris Pertama terkait dugaan ujaran kebencian dan penyebaran berita bohong terhadap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Dalam laporan yang teregistrasi dengan nomor LP/B/0414/VII/2022/SPKT/ Bareskrim Polri tanggal 27 Juli 2022 itu, Khairunnisa melaporkan Haris karena menganggap pernyataan Haris menyalahgunakan nama KNPI.
“Nisa ini juga mengaku sebagai Ketua Umum DPP KNPI, tapi sikap tindaknya seolah menjadi Penjaga Airlangga. Kita tahu banyak organisasi di bawah naungan Golkar dan sangat disayangkan kenapa Nisa harus pakai nama DPP KNPI untuk melaporkan,” kata Jojo Sekjen Pertahanan Ideologi Sarekat Islam ( Perisai) di Matraman, Jakarta (29/7/2022).
Dalam keterangannya Jojo justru mempertayakan keberadaan Putri Khairunnisa yang seolah hanya dia yang mempunyai hak dasar untuk membawa label KNPI.
"Khairunnisa menyatakan Penggunaan nama KNPI oleh Haris tidak tepat dengan anggapan bahwa haris bukan Ketum KNPI, Apakah ini sebuah klaim bahwa hanya dia yang tepat menggunakan nama dan label KNPI? Hingga hari ini, publik mengetahui bahwa KNPI Sedang mengalami dinamika konflik organisasi," tambah Jojo.
Jojo juga mengatakan, masyarakat harus mendapatkan informasi yang benar terkait keberadaan jumlah DPP KNPI di tahun 2022 dengan berbagai macam versi.
“Yang saya tahu Di tahun 2022 ini ada beberapa Versi DPP KNPI diantaranya KNPI yang di nakhodai Ryano Panjaitan, Haris Pertama, Ilyas Indra, mustahuddin dan Umar Bonte. Bahkan kabarnya ada salah satu versi KNPI yang sudah mendapatkan SK Kumham. Lalu apakah Nisa akan mengatakan juga bahwa semua nakhoda itu tidak tepat menggunakan nama KNPI?” lanjutnya.
Ia pun menegaskan bahwa KNPI ini adalah wadah berhimpun organisasi, jumlah OKP yang berhimpun di KNPI ada 200 lebih, oleh karenanya harus ada legitimasi Kumham dan dukungan 50 persen plus 1 dari OKP dan DPD KNPI kepada Putri Khairunnisa agar dapat menyatakan bahwa orang lain tidak tepat menggunakan nama DPP KNPI.
"Kalau konsepnya bahwa penggunaan nama KNPI Oleh kepenggurusan KNPI versi lain dianggap oleh Khairunnisa tidak tepat maka dia seolah menyatakan perang terhadap semua KNPI - KNPI yang ada saat ini,” tegasnya.
Selain hal tersebut, Jojo juga mempertanyakan apakah seluruh pengurus Putri khairunnisa merupakan representatif delegasi organisasi Kepemudaan yang terdaftar bernaung di KNPI.
“Kalau berani jujur, apakah seluruh Pengurus Putri khairunnisa merupakan representatif delegasi organisasi Kepemudaan yang terdaftar bernaung di KNPI."
“Kita tahu bahwa Ini adalah DPP KNPI, bukan kumpulan anak muda milenial yang berkumpul jadi pengurus DPP tanpa adanya rekomendasi organisasi. Kalau cuma berkumpul saja mending bikin semacam OKP anak muda milenial,” sambungnya.
Terakhir sekjen Perisai berpesan kepada Khairunnisa jika dia mengaku sebagai Ketua umum KNPI maka harus lebih berhati hati dalam berucap, dan bersikap tindak membawa label KNPI. (Zaki/fajar)Ngaku Jadi Ketum KNPI Lalu Laporkan Haris Pertama, Sekjend Perisai Sindir Putri Khairunnisa FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sekjend Pimpinan Pusat Pertahanan Ideologi Sarekat Islam menyayangkan pernyataan Putri Khairunnisa yang juga mengaku sebagai Ketum DPP KNPI. Khairunnisa diketahui mengaku sebagai Ketum DPP KNPI ketika melaporkan Haris Pertama terkait dugaan ujaran kebencian dan penyebaran berita bohong terhadap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Dalam laporan yang teregistrasi dengan nomor LP/B/0414/VII/2022/SPKT/ Bareskrim Polri tanggal 27 Juli 2022 itu, Khairunnisa melaporkan Haris karena menganggap pernyataan Haris menyalahgunakan nama KNPI. “Nisa ini juga mengaku sebagai Ketua Umum DPP KNPI, tapi sikap tindaknya seolah menjadi Penjaga Airlangga. Kita tahu banyak organisasi di bawah naungan Golkar dan sangat disayangkan kenapa Nisa harus pakai nama DPP KNPI untuk melaporkan,” kata Jojo Sekjen Pertahanan Ideologi Sarekat Islam ( Perisai) di Matraman, Jakarta (29/7/2022). Dalam keterangannya Jojo justru mempertayakan keberadaan Putri Khairunnisa yang seolah hanya dia yang mempunyai hak dasar untuk membawa label KNPI. "Khairunnisa menyatakan Penggunaan nama KNPI oleh Haris tidak tepat dengan anggapan bahwa haris bukan Ketum KNPI, Apakah ini sebuah klaim bahwa hanya dia yang tepat menggunakan nama dan label KNPI? Hingga hari ini, publik mengetahui bahwa KNPI Sedang mengalami dinamika konflik organisasi," tambah Jojo. Jojo juga mengatakan, masyarakat harus mendapatkan informasi yang benar terkait keberadaan jumlah DPP KNPI di tahun 2022 dengan berbagai macam versi. “Yang saya tahu Di tahun 2022 ini ada beberapa Versi DPP KNPI diantaranya KNPI yang di nakhodai Ryano Panjaitan, Haris Pertama, Ilyas Indra, mustahuddin dan Umar Bonte. Bahkan kabarnya ada salah satu versi KNPI yang sudah mendapatkan SK Kumham. Lalu apakah Nisa akan mengatakan juga bahwa semua nakhoda itu tidak tepat menggunakan nama KNPI?” lanjutnya. Ia pun menegaskan bahwa KNPI ini adalah wadah berhimpun organisasi, jumlah OKP yang berhimpun di KNPI ada 200 lebih, oleh karenanya harus ada legitimasi Kumham dan dukungan 50 persen plus 1 dari OKP dan DPD KNPI kepada Putri Khairunnisa agar dapat menyatakan bahwa orang lain tidak tepat menggunakan nama DPP KNPI. "Kalau konsepnya bahwa penggunaan nama KNPI Oleh kepenggurusan KNPI versi lain dianggap oleh Khairunnisa tidak tepat maka dia seolah menyatakan perang terhadap semua KNPI - KNPI yang ada saat ini,” tegasnya. Selain hal tersebut, Jojo juga mempertanyakan apakah seluruh pengurus Putri khairunnisa merupakan representatif delegasi organisasi Kepemudaan yang terdaftar bernaung di KNPI. “Kalau berani jujur, apakah seluruh Pengurus Putri khairunnisa merupakan representatif delegasi organisasi Kepemudaan yang terdaftar bernaung di KNPI." “Kita tahu bahwa Ini adalah DPP KNPI, bukan kumpulan anak muda milenial yang berkumpul jadi pengurus DPP tanpa adanya rekomendasi organisasi. Kalau cuma berkumpul saja mending bikin semacam OKP anak muda milenial,” sambungnya. Terakhir sekjen Perisai berpesan kepada Khairunnisa jika dia mengaku sebagai Ketua umum KNPI maka harus lebih berhati hati dalam berucap, dan bersikap tindak membawa label KNPI. (Zaki/fajar)