FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo alias Jokowi ke Rusia dan Ukraina pada akhir bulan Juni lalu, membuat para pemimpin dunia memberikan apresiasi kepada Jokowi dalam upaya perdamaian dunia.
Setelah Rusia dan Ukraina, Presiden Jokowi kembali melakukan kunjungan ke tiga negara Asia Timur, yakni China, Jepang dan Korea Selatan (Korsel) pada bulan Juli ini. Menariknya, dari kunjungan ini berhasil melahirkan berbagai kesepakatan bilateral.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Sharwi Chaniago mengatakan, langkah ini membuat posisi Indonesia di mata negara-negara lain di dunia semakin kuat. Bahkan, dari kunjungan luar negeri ini Presiden Jokowi dan pimpinan lima negara luar ini menghasilkan kesepakatan global baik itu perdamaian dunia maupun pembangunan di negara masing-masing.
Menurut akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini, posisi Presiden Jokowi sebagai pimpinan Prwsidensi G20 sangat baik untuk meletakkan daya tawar Indonesia di tingkat tertinggi.
“Cukup kuat Pak Jokowi berhasil meyakinkan itu dengan pembangunan infrastruktur, kemampuan kita di G20, kemampuan kita untuk tidak mengalami resesi,” kata Pangi di Jakarta kemarin, Sabtu (30/7).
Dijelaskan Pangi, politik luar negeri yang dijalankan Presiden patut diapresiasi, karena Presiden Jokowi telah membawa pesan penting kepada dunia dengan mengunjungi langsung Ukraina dan Rusia, yang membuat Indonesia makin disegani.
“Politik bebas aktif yang tidak berpihak ke Ukraina dan Rusia itu sudah pas, tentu kita menjadi negara yang hari ini disegani,” jelasnya.