Anies Ganti RSUD Jadi Rumah Sehat, Legislator PDIP Bilang Pengalihan Isu Pagar JIS yang Roboh

  • Bagikan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ubah nama RSUD menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta, pada Rabu 3 Agustus 2022.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Penjenamaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat oleh Pemprov DKI dianggap hanya untuk mengalihkan isu tentang robohnya pagar Jakarta Internasional Stadium (JIS), Minggu (24/7) lalu.

Hal itu diungkapkan oleh Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak, Dia mengatakan, tidak ada hal mendasar yang membuat penting penjenamaan RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta.

Oleh karena itu, ia menilai bahwa penjenamaan tersebut hanya untuk menutupi isu robohnya pagar JIS yang sempat ramai.

“Saya melihat dia itu pengalihan isu dari persoalan (pagar) JIS kemarin yang roboh. Kemudian pengalihan isu dari banyaknya persoalan yang ia timbulkan,” ujarnya di Gedung Balai Kota DKI, Rabu (3/8).

Lebih lanjut Gilbert menganggap bahwa sebelumnya tidak ada hal esensial yang dilakukan pemerintahan Anies untuk rumah sakit di DKI. Ia menyatakan saat pandemi Covid-19 sedang dalam keadaan genting di DKI alih-alih pihak Pemprov DKI yang mengurus, malah pemerintah pusat yang menanggung.

“Pemerintah pusat yang menopang pengobatan seluruh pasien, bukan dari APBD,” katanya.

Oleh karena itu, Gilbert menuturkan yang berhak untuk menjenamakan nama baru dari rumah sakit justru adalah pemerintah pusat daripada Pemprov DKI.

“Kemarin waktu Covid siapa yg nanggung biaya? Pemerintah pusat 100 persen. Kalau pemerintah pusat mau ganti Rumah Covid misalnya masih punya hak dong, orang habis-habisan,” sentilnya.

Politikus PDIP itu mengira Anies hanya ingin dianggap menciptakan sejarah sebagai orang pertama yang mengubah nama rumah sakit menjadi rumah sehat.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Anies ingin agar penjenamaan Rumah Sehat akan diberlakukan secara nasional.

“Sehingga nanti anak-anak sekolah belajar, lalu muncul lah sejarah bahwa bahsa Indonesia dari hospital itu adalah rumah sehat. Kenapa jadi rumah sehat? Karena ini warisan dari Gubernur Anies,” ungkap dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan penjenamaan RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta, Rabu (3/8).

Hal itu menurutnya akan disosialisasikan secara masif di DKI agar kata yang menempel dalam pikiran warga ketika mengunjungi rumah sakit justru adalah sehat

“Kata kuncinya adalah sehat. Dan di dalam psikologi kita tahu persis kata-kata itulah yang menempel di dalam pikiran kita. Jadi kalau kita bilang sama anak-anak, ‘Jangan lari” yang keingat sama anak-anak itu kata lari,” katanya kepada wartawan, Rabu (3/8).

Selain itu, Anis berharap dengan penjenamaan Rumah Sehat akan memberikan efek yang serius untuk kegiatan preventif dan promotif pada fasilitas yang ada di Rumah Sehat itu sendiri.

“Jadi ini diiringi dengan transformasi internal agar orientasinya bukan sekedar menyiapkan fasilitas hard infrastructure maupun soft infrastructure,” jelasnya.

Anies mengakui bahwa penjenamaan Rumah Sehat adalah hal kecil. Namun begitu, ia meyakini akan ada efek besar jika pemaknaan istilah tersebut sudah mengakar pada masyarakat.

“Itu sederhana nampaknya, tapi itu akan punya makna pemahaman yang mendalam di pribadi dan masyarakat. Jadi kami berharap ini tersosialisasi,” papar dia. (jpc/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan