‘Ngasih Jatah’ hingga ‘Dipake’, Ucapan Terkait Seks yang Tidak Disukai Inez Kristanti

  • Bagikan
Inez Kristanti

FAJAR.CO.ID -- Berbicara tentang seks seakan tidak ada habisnya. Ini tentunya tidak mengherankan, mengingat setiap orang memiliki hasrat seksual.

Organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) bahkan menyebutkan, salah satu kunci kualitas hidup yang baik adalah kualitas kehidupan seksual yang sehat.

Walaupun tabu dibicarakan di tengah masyarakat (khususnya di Indonesia), sebenarnya tidak ada yang salah berbicara tentang seks.

Tidak ada satu pun aturan di Indonesia yang melarang pembicaraan tentang seks. Namun, karena perbincangan seks ditabukan, kerap terjadi di sekitar kita bias gender saat berbicara seks.

Inez Kristanti, seorang sexuality educator membagikan keresahannya mengenai kata atau ucapan tentang seks yang ia tidak sukai. Hal ini ia sampaikan melalui Instagram pribadinya @inezkristanti, dikutip fajar.co.id, pada Kamis (4/8/2022).

“Ngasih jatah” menurut Inez, kata ini kesannya seks itu kebutuhan laki-laki saja, padahal perempuan juga membutuhkan.

Selain itu, kata “melayani” juga dikeluhkan Inez. “Seks itu saling memberi dan menerima, gak ada yang jadi pelayan atau tuan,” keluh Inez.

Tidak hanya itu, penggunaan kata “Baju dinas” yang merujuk pada lingerie menurut Inez juga keliru.

“Emang seks sama dengan kerja atau bertugas? Orang mestinya sama-sama enak.”

Terakhir, kata “Dipake” yang merujuk pada apakah sudah berhubungan seksual juga dipersoalkan Inez. “Emang barang woy dipake?” kritiknya.(Arya/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan