Apalagi kekuatan klan YL yang melekat kuat pada sosok Adnan, sehingga dinilai pantas maju sebagai calon Gubernur.
Sedangkan, lanjut Ras, mereka yang mengidolakan Adnan tampil sebagai figur Wakil Gubernur karena alasan histori.
Sang paman Syahrul Yasin Limpo sebelum menjadi Gubernur Sulsel, ia mengawali langkah politik dari posisinya sebagai Wakil Gubernur mendampingi Amin Syam. Kemudian, pada 2007 lalu, SYL memutuskan maju sebagai calon Gubernur sulsel dan menang.
"Hal berbeda yang dilakukan sang ayah almarhum Ichsan Yasin Limpo. Langkah politik almarhum pasca menjabat sebagai Bupati Gowa dua periode, beliau langsung memutuskan maju sebagi calon gubernur berpasangan dengan Muzakkar (mantan Bupati Luwu). Hasilnya, pasangan ini kalah bahkan berada dalam urutan ketiga dari empat pasang kandidat yang bertarung," jelasnya.
Sehingga menurut Ras, Walaupun Adnan mendapat tempat di hati masyarakat Sulsel, namun Adnan mesti realistis menyikapi dua pilihan politik. Apakah Adnan tampil sebagai calon Gubernur Sulsel ataukah tampil sebagai calon Wakil Gubernur.
"Saya pikir dua pengalaman sang guru, baik sang paman SYL dan juga Alm. Ayahanda tercinta menjadi dasar utama bagi Adnan dalam menentukan sikap politiknya. Apakah Adnan yang dikenal selama ini cukup realistis akan bersikap berbeda nantinya dalam Pilgub Sulsel mendatang ataukah ia tetap konsisten dengan sikap realistinya dalam menentukan sikap politiknya. Artinya Adnan akan diperhadapkan oleh dua pilihan politik. Sekaligus menggambarkan kematangan politik bagi sosok Adnan," ujar Ras.