Desa Makmur Peduli Api: Karhutla Terkendali, Petani Makin Sejahtera

  • Bagikan
Memastikan pencegahan kebakaran dalam jangka panjang melalui Desa Makmur Peduli Api (DMPA). (Dok Sinar Mas)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dan kelangsungan hidup petani punya korelasi. Bagi beberapa petani di pedalaman, membakar lahan dan hutan adalah cara terbaik untuk membuka lahan bercocok tanam.

Tak sedikit petani yang harus berurusan dengan hukum hingga masuk penjara karena membakar ladang lahan. Mereka disangkakan pasal pembakaran hutan.

Kebakaran hutan dan lahan sendiri sering terjadi tiap musim kemarau. Masalah ini jadi persoalan lingkungan yang terus menghantui Indonesia.

Datang tahun lalu, Sepanjang musim kemarau 2021, terdapat sebanyak 1.500 peringatan kebakaran dari NASA yang jejaknya ditelusuri hingga ke sepuluh konsesi kehutanan milik industri di wilayah yang dimiliki perkebunan kelapa sawit atau kertas.

Hasil investigasi mengungkapkan bahwa sebagian besar kebakaran tersebut terjadi di Kalimantan, Sumatera dan pulau-pulau sekitarnya, juga di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Namun, sebagian besar titik api itu bukan disebabkan oleh pekerja konsesi dalam persiapan lahan, tetapi oleh warga yang tinggal di dalam maupun di sekitar area konsesi yang bercocok tanam dengan metode tebang-bakar.

Melihat hal itu, Sinar Mas Agribusiness and Food (SMAF) coba hadir dengan meluncurkan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), sebuah program pencegahan kebakaran jangka panjang bersama komunitas untuk desa-desa di wilayah paling rentan kebakaran dan memiliki riwayat insiden kebakaran yang berulang.

Chief Sustainability and Communications Officer, Sinar Mas Agribusiness and Food, Anita Neville mengatakan desa-desa yang mengikuti program DMPA ini telah dibekali dengan pelatihan tentang pencegahan kebakaran, infrastruktur dasar pemadaman kebakaran, dan proses peringatan dini untuk menghadapi risiko kebakaran.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan