FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) sebut permohonan perlindunga istri Irjen Ferdy Sambo terancam batal.
LPSK mengukapkan jika sudah dua kali bertemu langsung dengan Putri Candrawathi untuk melakukan assesment dan investigasi terhadap kasus pembunuhan Brigadir J.
Berdasarkan dua kali pertemuanya, LPSK belum mendapat keterangan apa pun terhadap Putri Candrawathi.
LPSK pun menyebut jika istri irjen Ferdy Sambo kurang kooperatif dalam memberikan keterangan kepada instansi tersebut.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo.
"LPSK merasa, ya emang kurang koopeatrif ibu ini," ucap Hasto pada Rabu (9/8/2022).
Hasto mengukapkan jika Putri Candrawathi terancam gagal mendapat perlindungan dari LPSK lantaran belum mendapatkan keterangan.
“Jadi ya, untuk Ibu Putri kesimpulan kami sementara, yang bersangkutan tidak memerlukan perlindungan LPSK,” ucap Hasto.
“Karena bagaimana kita mau berikan perlindungan kalau minta keterangan saja tidak bisa,” imbuhnya.
Hasto mengatakan, apabila nanti permohonan perlindungan yang diajukan ditolak LPSK sewaktu-waktu yang bersangkutan ingin kembali mengajukan permohonan perlindungan LPSK, maka hal tersebut masih memungkinkan dilakukan.
"Kalau misalnya suatu saat ibu P (Putri Candrawathi) ini merasa masih memerlukan perlindungan ya bisa ajukan lagi," ucap Hasto.
Disisi lain, wakil ketua lPSK Susi laningtias mengatakan Putri masih trauma sehingga belum bisa dimintai keterangan saat ditemui. Asesmen psikologis tersebut dilakukan agar LPSK bisa menentukan perlindungan baginya.
“Sudah ketemu, tapi sekali lagi beliau masih dalam kondisi trauma, jadi tidak bisa, tidak ada hal yang disampaikan oleh Bu Putri kepada LPSK,” ujar Susila kepada wartawan, Rabu (10/8/2022).
Susila mengungkapkan, kondisi Putri saat ditemui LPSK sudah lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Kendati begitu, Putri masih dalam kondiai sedih dan sesekali menangis.
“Kalau yang pertama itu kondisi tiduran ya masih lemas, tapi kalau yang kemarin ini ibu sudah bisa duduk. Cuma sesekali masih trauma dan sesekali menangis,” tuturnya. (FIN)