FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Harian Fajar menghadirkan Ustaz Dr Muhammad Sabiq pada agenda kultum penyegaran bagi seluruh karyawan Fajar di Media Cafe yang berlokasi di lantai basement Graha Pena, Jumat (12/8/2022).
Dosen Sosiologi Agama itu menjelaskan secara tuntas terkait penerapan hablumminannas dalam membangun Networking untuk pertumbuhan perusahaan.
Di samping perlunya membaca banyak buku, Ustaz Muhammad Sabiq juga menekankan pentingnya memperhatikan nilai spiritual. Hal itu untuk menjaga agar hubungan kepada Tuhan tetap romantis.
Dosen yang juga muballig itu mengingatkan agar memperhatikan ibadah salat.
Dia menyinggung terkait anjuran mengenali diri sendiri dalam agama sangatlah penting.
“Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya," tegas Ustaz Dr Muhammad Sabiq.
Mengenal Tuhan, berarti harus melalui ibadah, memperbaiki ibadah. Khususnya ibadah salat. Ustaz Muhammad Sabiq kemudian menjelaskan betapa pentingnya menjaga taharah.
"Jaga pondasi utama yang ada pada diri kita. Taharah, istinja'," lanjut Ustaz Muhammad Sabiq.
Lanjut dia katakan, mari mengambil contoh, saat sedang kencing berdiri. Coba ambil tisu. Kalau sudah kencing, coba taruh tisu pada kemaluan.
"Kemudian melangkah 5 langkah, dan cek kembali. Pertanyakan, di mana salat kita selama ini," tanya dia.
Menjaga hubungan kepada sesama manusia sangatlah penting. Tetapi, menjaga hubungan kepada Allah juga tidak kalah penting. Salat berjamaah di masjid menurut Dosen Sosiologi itu sangat berperan dalam menjaga hubungan kepada sesama tetap hangat.
Perihal taharah, salat tidak akan diterima jika masih tidak bersih dari air kencing. Untuk itu, pada kultum yang dibawakan Ustaz Muhammad Sabiq, diingatkan kembali untuk memperhatikan perihal air kencing.
Ustaz Muhammad Sabiq mengajak sedikit mengingat ke belakang. Kenapa ulama dulu, lebih banyak mengedepankan salat berjemaah. Karena dalam berjamaah, satu diterima, maka yang lain juga diterima.
Perihal membangun Networking untuk pertumbuhan perusahaan, Ustaz Muhammad Sabiq mengatakan, hidup kita, anak, keluarga, berada di suatu perusahaan. Itulah yang dijanjikan Allah.
Lanjut dia terangkan, dalam surah Ar Rahman, Allah SWT menanyakan kepada hambanya, "Nikmat mana lagi yang kau dustakan?".
"Tentunya, apa yang diberikan oleh-Nya pada kehidupan, sudah sesuai dengan kebutuhan," terangnya. (Muhsin/Fajar)