FAJAR.CO.ID, PAYAKUMBUH -- Sejumlah akademisi IPB University menggelar program, Dosen Pulang Kampung. Salah satu kegiatan utamanya adalah memberikan pelatihan. Kali ini soal tekhnik dan cara pengemasan dan pengawetan produk khas oleh-oleh khas Payakumbuh, Sumatera Barat.
Dosen yang terlibat dalam program pengabdian masyarakat itu adalah Dr Nugraha Edhi dan Dr Dwi Yuni. Kegiatan itu pun terselenggara berkat berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh.
Para pesertanya adalah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang sebelumnya menjadi binaan kantor Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh. Para pelaku usaha pun mendapatkan kesempatan yang berharga untuk bertanya kepada pakar tentang perbaikan teknik pengemasan dan cara pengawetan produk untuk memperpanjang umur simpan produk.
Nugraha Edhi yang juga merupakan urang Sumando Minang (lelaki yang beristri perempuan minang, red) mengatakan, pada beberapa kali kesempatan liburan ke rumah mertuanya yang berasal dari Payakumbuh, Sumatera Barat sering menemukan fakta bahwa produk gelamai yang di daerah lain dikenal sebagai dodol atau jenang.
Karena, lanjutnya, meskipun baru dibeli dari tokonya selama tiga hari, produknya telah menjadi tengik dan terkadang sudah tumbuh jamur sehingga tidak layak dimakan dan tidak bisa untuk dijadikan oleh-oleh. Temuan ini menginspirasinya untuk melakukan pembinaan terhadap pengusaha gelamai di Kota Payakumbuh agar dapat menerapkan teknologi kemasan.
“Di antaranya, kemasan aktif, kemasan vakum serta teknologi pengawetan dengan BTP yang tepat jenisnya dan tepat dosisnya,” ujarnya.